TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah mendepak Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dari daftar proyek strategis nasional alias PSN. Bagaimana dampaknya jika proyek tersebut menjadi proyek reguler?
"Meskipun proyek tetap dilanjutkan sebagai proyek reguler, penghapusan dari PSN memiliki beberapa konsekuensi yang perlu dipertimbangkan," kata ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet kepada Tempo, dikutip Kamis, 15 Februari 2024.
Pertama, dia menjelaskan, proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya tidak akan mendapatkan fasilitas dan kemudahan yang biasanya diberikan kepada proyek PSN. Misalnya, pembebasan lahan yang lebih mudah, perizinan yang cepat, dan insentif fiskal.
"Kedua, dengan penghapusan ini, pemerintah tidak lagi memiliki kewajiban untuk menyediakan pendanaan untuk proyek tersebut," tutur Yusuf.
Menurut dia, ini dapat mempersulit pendanaan proyek, terutama jika investor menjadi ragu dengan kelayakan proyek tanpa dukungan penuh dari pemerintah.
Ketiga, lanjut Yusuf, proses perizinan dan pembebasan lahan yang lebih rumit dapat memperlambat pengerjaan proyek. Ini mengakibatkan ada kemungkinan menunda proyek yang berpotensi merugikan secara waktu dan finansial.