TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan atau Kemenhan menyatakan tak pernah menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Teknologi Militer Indonesia atau PT TMI. Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Kemenhan tak pernah melakukan transaksi dengan perusahaan itu, khususnya jual beli alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Kalaupun ada (kerja sama), PT TMI itu terkait sekumpulan para ahli yang membantu melakukan pengawasan terhadap kualitas," ucap Dahnil dalam konferensi pers di kantor Kemenhan di Jakarta Pusat, Senin, 12 Februari 2024.
PT TMI menjadi polemik setelah calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut ada "orang dalam" Prabowo Subianto di berbagai proyek Kemenhan. Dalam Debat Capres pada 7 Januari 2024 lalu, Anies menyebut ada keterlibatan PT TMI dalam proyek pengadaan alutista.
Menanggapi tudingan Anies, Prabowo menyatakan bersedia untuk membuka data yang dia anggap benar dalam forum di luar debat calon presiden. “Saya bersedia kita duduk, kita buka-bukan. Mau bicara food estate, mau bicara apa, PT Teknologi Militer Indonesia, kita buka,” kata Prabowo.
Pengamat militer, Beni Sukadis, mengatakan PT TMI kemungkinan besar berperan dalam melakukan kajian dan analisis kebutuhan alih teknologi alutsista untuk TNI. Menurut Beni, kajian itu melibatkan para ahli militer maupun ahli teknologi dari berbagai bidang terkait. Hasilnya, digunakan sebagai dasar dalam menyusun rencana pengadaan alutista dan analisa peluang transfer teknologi.
Sebelumnya, nama perusahaan itu sempat menjadi pembicaraan pada 2021. Pasalnya, tiga dari empat komisaris di perusahaan itu merupakan kader Partai Gerindra. Mereka adalah Glenny Kairupan, Yudi Magio Yusuf, dan Angga Raka Prabowo. Glenny merupakan pensiunan jenderal, seangkatan dengan Prabowo di Akabri (1970), dan oleh Prabowo diakui sebagai kawan dekatnya.
Perusahaan tersebut berada di bawah Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YPPSDP). Yayasan ini juga membawahi PT Agro Industri Nasional atau PT Agrinas yang menggarap proyek food estate di Kementerian Pertahanan. Perusahaan yang juga diisi banyak kader Partai Gerindra dan orang dekat Prabowo Subianto.
Pilihan Editor: Dugaan Korupsi Pesawat Tempur Mirage, Kemenhan: Prabowo Tidak Kenal Eva Kaili, Kontrak Batal