TEMPO.CO, Medan - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), yaitu Tol Indrapura–Kisaran seksi 1, Indrapura–Limapuluh sepanjang 15,6 kilometer garapan Hutama Karya. Tol Kualatanjung–Tebingtinggi–Parapat seksi 1, Tebingtinggi–Indrapura sepanjang 28 kilometer yang digarap anak usaha Hutama Karya yakni Hutama Marga Waskita (HMW).
Hadir dalam peresmian ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin, Komisaris Utama PT Hutama Karya (Persero) Laksamana Yudo Margono, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, Direktur Operasi 3 Hutama Karya Koentjoro, Direktur Utama HMW Dindin Solakhuddin, dan Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (PTPP) Novel Arsyad.
Jokowi mengatakan, jaringan jalan tol yang diresmikannya akan mempersingkat konektivitas kawasan pariwisata di Danau Toba dan kawasan ekonomi khusus. Dengan mempercepat waktu tempuh dari Medan dan sekitarnya menuju Kisaran, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan wisata baru. Harapannya semakin banyak investasi dan investor yang datang untuk mengembangkan berbagai potensi di Sumut.
"Kunjungan ke Danau Toba bakal meningkat. Biaya logistik lebih efesien, daya saing daerah dan lapangan kerja semakin banyak,” kata Jokowi, Rabu, 7 Februari 2024 di Gerbang Tol Limapuluh.
Jokowi mengatakan, pembangunan Tol Tebingtinggi-Indrapura menelan biaya Rp 3,06 triliun dan Tol Tebingtinggi-Limapuluh sebesar Rp 1,67 triliun.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menambahkan, total pembangunan Jalan Tol Indrapura–Kisaran adalah 47,75 kilometer, dibagi dua seksi dengan target penyelesaian tahun ini. Khusus seksi 2 dari Limapuluh–Kisaran, perseroan sedang menunggu jadwal Uji Laik Fungsi (ULF) agar mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO).
Jalan Tol Indrapura–Kisaran dengan nilai investasi Rp 6,3 triliun tersebut dilengkapi dua gerbang tol, dua simpang susun, 11 jembatan, 17 overpass dan 4 rest area Tipe A dan B yang menambah kenyamanan pengguna jalan tol. Lebar jalur dari jalan tol sebesar 3,6 meter, jumlah lajur 2x2 di tahap awal dan 2x3 pada tahap akhir. Kecepatan mencapai 100 kilometer perjam yang memangkas waktu tempuh perjalanan dari semula 4 jam menjadi 2 jam.
Selanjutnya: “Mengantongi berbagai penghargaan di bidang digitalisasi konstruksi...."