TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi yang tinggi di sejumlah daerah berkat adanya hilirisasi nikel.
"Jadi kalau (pertumbuhan ekonomi) di daerah seperti Maluku, kemudian Maluku Utara, Sulawesi, jelas itu karena hilirisasi," kata Airlangga di kantornya pada Senin, 5 Februari 2024.
Pertumbuhan ekonomi yang melejit dibandingkan provinsi lain itu, kata Airlangga tak lain karena hilirisasi yang digencarkan pemerintah.
"Tentu kan pada saat pabriknya berproduksi, produksinya meningkat, nah dia akan meloncat pertumbuhan (ekonomi) itu. Ini (karena) program hilirisasi," kata Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Pada 2023, Maluku Utara menjadi provinsi yang tumbuh paling tinggi di antara 38 provinsi. Sebelumnya Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan ekonomi Maluku Utara tumbuh sebesar 20,49 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara provinsi Sulawesi Tengah 11,91 tumbuh sebesar persen, menempati posisi kedua tertinggi.
"Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 tertinggi tercatat di provinsi Maluku Utara sebesar 20,49 persen. Kemudian diikuti oleh Sulawesi Tengah sebesar 11,91 persen," ujarnya dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor BPS pada Senin, 5 Februari 2024.
Menurut Amalia, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara dan Sulawesi Tengah yang moncer disokong oleh kontribusi hilirisasi di daerah tersebut. Seperti misalnya industri pengolahan, pertambangan dan penggalian. Amelia mengatakan, industri olahan tambang di kedua provinsi tersebut memang cukup besar, terutama industri feronikel.
"Jadi memang dapat ditarik kesimpulan bahwa industrialisasi atau yang kita sebut dengan program hilirisasi nikel di dua provinsi tersebut, memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di provinsi Maluku Utara dan Sulawesi Tengah," ujar Amalia.
Topik hilirisasi nikel menjadi perbincangan hangat selama tahun politik. Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo menjalankan praktik hilirisasi secara ugal-ugalan. Kritik itu dibantah oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
ANNISA FEBIOLA
Pilihan Editor: Investor Khawatir Kerawanan Pilpres, Nilai Tukar Rupiah Merosot