TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Erwin Aksa, menanggapi ramainya pembayaran uang kuliah menggunakan pinjaman online alias pinjol.
Erwin menuturkan Prabowo dan Gibran akan memprioritaskan realisasi pinjaman mahasiswa atau student loan tanpa bunga. Ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi alias UU Dikti.
Dia menyebut Prabowo - Gibran menjadikan kualitas pendidikan menjadi program prioritas. "Ada student loan bermasalah yang akan menjadi perhatian khusus," ucap Erwin kepada Tempo, Rabu, 31 Januari 2024.
Apalagi, kata dia, pendapatan masyarakat belum pulih sejak Covid-19. Oleh sebab itu, mahasiswa yang tidak mampu membayar kuliah harus dilihat dulu kasusnya.
"Kalau sesuai aturan, bisa ditunda pembayarannya. Masalah ini akan diselesaikan sampai tuntas," tutur Erwin.
Sebelumnya, Institut Teknologi Bandung (ITB) menggandeng platform Danacita dalam menawarkan cicilan uang kuliah mahasiswa. Lewat foto yang beredar di media sosial, disebutkan peminjaman dana diajukan tanpa DP dan jaminan apapun.
Mahasiswa bisa memilih opsi pembayaran dalam jangka waktu 6 bulan atau 12 bulan. Tapi, pinjaman ini memiliki bunga.
Misalnya jika peminjam mengajukan dana senilai Rp 12,5 juta dengan tenor selama 12 bulan, maka peminjam harus membayar Rp 1.291.667 per bulan.
Hal ini lantas menuai protes. Salah satunya karena tidak sesuai dengan amanat UU Dikti.
"Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Perguruan Tinggi berkewajiban memenuhi hak Mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk dapat menyelesaikan studinya sesuai dengan peraturan akademik," tulis Pasal 76 Ayat 1 beleid itu.
Ayat berikutnya menjelaskan, pemenuhan hak mahasiswa tersebut dilakukan dengan memberikan: beasiswa kepada mahasiswa berprestasi; bantuan atau membebaskan biaya pendidikan; dan/atau pinjaman dana tanpa bunga yang wajib dilunasi setelah lulus dan/atau memperoleh pekerjaan.
AMELIA RAHIMA | DEFARA DHANYA
Pilihan Editor: Mahfud Md Mundur: Begini Kata Jokowi, Ganjar, Prabowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno hingga Bambang Widjojanto dan Feri Amsari