Pada 2024 ini, RedDoorz sudah pasang strategi untuk memaksimalkan keuntungan, salah satunya akan terus menambah jumlah properti. Pertimbangannya adalah mengingat pasar potensial industri perhotelan di Asia Tenggara yang tercatat masih mencapai lebih dari 400 ribu.
Maka dari itu, kata Mohit, RedDoorz akan terus berkomitmen membantu mitra properti melalui berbagai solusi dan inovasi teknologi mereka. “Kami akan memberikan prioritas pada implementasi efisiensi berbasis teknologi, untuk memastikan pertumbuhan profit terus berkelanjutan sepanjang tahun ini."
Selaku hospitality technology, RedDoorz telah mengembangkan teknologi aplikasi pada sistem manajemen perhotelan untuk mitra propertinya. Teknologi yang dihadirkan tersebut diharapkan membantu para mitra properti dalam menjalankan bisnisnya. Dengan demikian, pendapatan mitra dan perusahaan RedDoorz dapat digenjot.
Hasil survey RedDoorz Indonesia pada 2023 menunjukan bahwa lebih dari 50 persen pengguna hotel RedDoorz dan multi-brand di Indonesia merupakan wisatawan dari kelompok generasi Z atau gen Z. Begitu pula dengan proyeksi tahun ini, industri pariwisata Indonesia tahun 2024 juga diprediksi dibanjiri oleh wisatawan dari kalangan gen Z.
Mengingat hal tersebut, RedDoorz menilai bahwa karakteristik gen Z sangat cocok dengan target pasar mereka. Mulai dari melek digital, aktif di media sosial, dan mengutamakan keterjangkauan harga dalam memilih akomodasi penginapan.
“Sehingga di tahun 2024 ini, kelompok wisatawan gen Z akan tetap menjadi target pasar RedDoorz. RedDoorz terus meningkatkan teknologi pada aplikasi pemesanan, sehingga menjadi lebih user friendly dan lebih mudah digunakan,” ujar Mohit.
Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Okupansi RedDoorz Capai 60 Persen Dipicu Perhelatan Piala Dunia U-17, Gibran Hadiri Pembangunan Perumahan ASN Solo