TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, mengatakan IKN bakal dibangun berbeda dengan kota metropolitan yang ada di Indonesia.
Menurutnya, IKN nantinya akan bebas dari kemacetan yang seringkali melanda kota-kota di Indonesia, terutama Jakarta. Terlebih, kata Bambang, ketika musim hujan tiba.
“Pagi ini karena hujan segala macam jadi macet, kalau di IKN nanti enggak ada macetnya insya Allah. Jadi bayangin kita enggak mengalami hal-hal yang kita alami seperti di Jakarta ini,” ujar Bambang dalam konferensi pers di Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa, 30 Januari 2024.
Bambang menjelaskan pembangunan IKN diarahkan menjadi kota yang green (hijau), smart (cerdas), inklusif, resilien, dan sustainable (berkelanjutan).
Lebih lanjut, dia menyebut pembangunan IKN bukan hanya sekedar memindahkan pusat pemerintahan, tapi juga merubah pola hidup masyarakat yang lebih ramah lingkungan.
“Ngomong-ngomong hidup di sana asik loh, air bisa diminum, polusinya rendah banget, mungkin enggak ada, kemana-mana bisa jalan kaki, kemudian internetnya kenceng, tempat-tempat hangout ada. Itu yang pengen kita ciptakan sebenarnya, karena tugas kami di sini hanya mengantar,” tuturnya.
Sebagai informasi, progres pembangunan tahap pertama IKN secara keseluruhan telah mencapai 71,47 persen hingga akhir Januari 2024. Progres tersebut mencakup Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A.
"Ini data kami dapat dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), yang disebut batch 1 adalah kontrak-kontrak yang memang sudah dimulai bahkan sebelum 2023,” kata Bambang.
Pilihan Editor: Sri Mulyani Tegaskan Penyelesaian PSN yang Ditargetkan Rampung 2024 Harus Tetap Menjaga APBN Secara Bijaksana