TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa jika harga nikel terlalu tinggi akan sangat berbahaya bagi perekonomian.
Diketahui, Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.
Baca Juga:
"Kalau harga nikel terlalu tinggi itu sangat berbahaya. Kita belajar dari kasus cobalt tiga tahun lalu, harganya begitu tinggi. Orang akhirnya mencari bentuk baterai lain. Ini salah satu pemicu lahirnya lithium ferro phosphate (LFP) itu," ujar Luhut melalui video di akun Instagram pribadi yang terverifikasi @luhut.pandjaitan dipantau di Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024.
Begitu juga dengan nikel. Luhut mengatakan jika harga nikel terlalu tinggi maka industri baterai listrik juga akan mencari alternatif lain.
"Jadi, ini kalau kita juga bikin harga itu ketinggian, orang akan cari alternatif lain, teknologi berkembang sangat cepat," kata Luhut.
Lebih lanjut, Luhut juga menekankan bahwa lithium battery berbasis nikel itu bisa didaur ulang. Namun, LFP sampai saat belum bisa didaur ulang.
Selanjutnya: "Tetapi ingat lithium battery itu bisa recycling...."