TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, Erwin Aksa, buka suara soal pernyataan Gibran mau mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) tambang ilegal. Sebelumnya, Gibran menyampaikan hal tersebut dalam Debat Cawapres 2024, Ahad malam, 21 Januari 2024. Namun pernyataan Gibran sempat menuai sorotan, terutama oleh netizen di media sosial X, lantaran tambang ilegal tidak memiliki IUP.
"Yang dimaksud Gibran, IUP yang melakukan penambangan tidak sesuai perencanaan dan tidak memenuhi kewajibannya," kata Erwin melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, Senin, 22 Januari 2024.
Erwin menyebut Prabowo - Gibran bakal tegas menertibkan tambang ilegal. Sebab, tambang ilegal merusak lingkungan dan menghilangkan pendapatan negara. "Ada IUP yang tidak punya perencanaan. Ini yang harus ditindak," kata Erwin.
Penertiban tambang ilegal ini, kata Erwin, dilakukan melalui pengawasan oleh negara, kepolisian, kejaksaan, hingga Kementerian ESDM dan Kementerian Kehutanan. Regulasinya juga bakal diperkuat.
"Disempurnakan, kalau belum optimal," ujar Erwin.
Adapun dalam sesi Debat Cawapres 2024 Ahad malam, pertanyaan tambang ilegal diberikan moderator kepada Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. Namun, cawapres lain dapat menanggapi jawaban Mahfud.
"Pertambangan dan perikanan ilegal, serta pembalakan liar masih marak terjadi. Hal ini mengakibatkan kerusakan ekologis di darat, di laut, serta ketidakadilan sosial. Bagaimana strategi paslon menanggulangi praktik-praktik illegal tersebut untuk mewujudkan keberlanjutan sumber daya alam?" tanya moderator debat.
Usai Mahfud MD menjawab, Gibran pun memberikan tanggapan. "Prof. Mahfud, dari pasangan Prabowo-Gibran simpel saja solusinya. IUP-nya dicabut, izinnya dicabut, simpel."
Wali Kota Solo itu menjelaskan, hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 3 dan 4. Solusi tersebut juga sesuai dengan Pancasila sila keempat dan kelima. "Kami ingin sumber daya alam ini dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," tutur Gibran.
RIRI RAHAYU | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Walhi Sebut Pernyataan Gibran Tak Sesuai Fakta: Food Estate Singkong Gagal, Tidak Pernah Panen