TEMPO.CO, Jakarta - Model bisnis C2C adalah model bisnis yang saat ini sering ditemui di masyarakat. Model bisnis C2C atau consumer to consumer melibatkan transaksi langsung antara konsumen, di mana satu konsumen menjual barang atau layanan kepada konsumen lain.
Bisnis C2C ini umumnya dilakukan melalui platform online yang menyediakan tempat bagi individu untuk memasang barang atau layanan yang mereka ingin jual dan untuk konsumen lain untuk membeli barang atau layanan tersebut. Sebagai contoh, model bisnis C2C seperti menjual barang preloved melalui media sosial.
Untuk lebih memahaminya, berikut ini ulasan lebih terperinci mengenai pengertian model bisnis C2C, keunggulan, hingga faktor-faktor yang mempengaruhinya.
C2C Adalah
Mengutip dari Investopedia, model bisnis Consumer-to-Consumer atau C2C adalah model transaksi bisnis yang dilakukan konsumen yang menawarkan produk kepada konsumen lainnya. Umumnya, bisnis C2C dilakukan secara online melalui media sosial atau platform jual beli khusus.
Strategi penerapan promosi yang paling sederhana adalah dengan melakukan lelang atau konten iklan melalui media sosial.
Meski belum banyak yang menyadari namun jenis model bisnis C2C ini cukup populer saat ini. Banyak pengguna media sosial yang memanfaatkan akun pribadinya untuk menawarkan produk langsung kepada sesama teman media sosial melalui konten. Bentuk kontennya pun beragam ada yang melalui konten foto atau gambar dan konten video.
Selain media sosial, model bisnis C2C juga sering dilakukan melalui platform lelang khusus atau marketplace dan e-commerce. Sebut saja Tokopedia dan Carousell yang memberikan wadah kepada pengguna individu untuk menjual barang miliknya yang masih bagus dan bernilai namun sudah tidak digunakan.
Model bisnis C2C diklaim cukup fleksibel di tengah kesibukan masyarakat karena konsumen tak perlu datang ke toko.
Keunggulan dan Kelemahan C2C
Setiap model bisnis memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Berikut ini keunggulan dan kelemahan model bisnis C2C.
Keunggulan Bisnis C2C
Keunggulan model bisnis C2C daripada model bisnis lainnya antara lain:
- Konsumen yang menawarkan produk dan membeli produk tidak perlu datang ke toko fisik.
- Konsumen yang menawarkan produk dan membeli produk dapat mengakses toko online dengan mudah.
- Konsumen yang menawarkan produk dapat memulai perdagangan dengan modal minim.
- Konsumen yang menawarkan produk hanya perlu mempelajari bagaimana cara membuat toko online.
- Konsumen yang menawarkan produk berkesempatan mendapatkan untung lebih maksimal karena margin dapat ditentukan sendiri.
- Konsumen yang menawarkan produk dapat menawarkan berbagai jenis produk dalam satu toko online tergantung keinginannya.
- Konsumen yang membeli dengan mudah mendapatkan produk yang langka atau edisi khusus dengan mudah tanpa mengantri, dalam beberapa kasus konsumen tersebut dapat membeli produk limited edition tersebut dengan harga miring.
- Model bisnis C2C turut mendukung operasional bisnis UMKM.
Kelemahan Bisnis C2C
Di samping keunggulan, model bisnis C2C juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya sebagai berikut:
- Persoalan transaksi dan metode pembayaran menjadi hambatan.
- Tingkat potensi penipuan pada bisnis online masih tinggi.
- Keberagaman aturan dan kebijakan setiap platform jual beli perlu dipelajari.
- Konsumen yang menawarkan produk harus rutin membuat konten, mengenalkan produk dan promosi.
- Konsumen yang membeli produk mengalami kesulitan untuk memastikan kualitas produk.
- Biaya pengiriman yang besar bila jarak antara konsumen yang menawarkan produk dan membeli produk jauh.
- Konsumen yang menawarkan produk perlu melakukan variasi metode pembayaran yang terverifikasi untuk memudahkan transaksi.
Faktor Keberhasilan Model Bisnis C2C
Tak dipungkiri kehadiran model bisnis C2C memudahkan masyarakat bermodal minim atau masyarakat yang masih belajar caranya berjualan dapat memulai bisnis jual beli dengan model bisnis C2C ini.
Supaya bisnis Anda berhasil, maka pelajari 4 faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan bisnis C2C di antaranya adalah kepercayaan.
Mengingat baik pedagang dan pembeli akan bertemu secara online melalui platform khusus, maka penting untuk mempertimbangkan bagaimana caranya membuat pedagang atau pembeli saling percaya.
Selanjutnya, strategi pemasaran yang tepat turut membantu bisnis lebih mudah menemukan konsumen. Dibanding harus melakukan pemasaran secara offline, lebih baik Anda memanfaatkan berbagai platform dan media sosial untuk menawarkan dan menjual produk secara online.
Selain platform marketplace atau e-commerce, media sosial menjadi salah satu faktor terpenting dalam strategi digital marketing. Anda dapat memperluas target pasar hingga ke luar negeri.
Sejalan dengan perluasan target pasar tersebut, maka faktor terakhir yang cukup krusial dalam model bisnis adalah keberagaman metode pembayaran yang tersedia.
Demikianlah pengertian C2C adalah model bisnis terbaik dengan modal minim saat ini lengkap dengan keunggulan, kelemahan dan faktor-faktor keberhasilan bisnis. Semoga bermanfaat.
HERZANINDYA MAULIANTI
Pilihan Editor: Riset: Metode Jualan Live Shopping Akan Tetap Jadi Primadona