TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan atau Kemendag melepas ekspor perdana produk kosmetik produksi PT Wahana Kosmetika Indonesia (PT WKI) asal Sidoarjo. Produk dengan merek Azarine itu diekspor ke Malaysia senilai RM 7 juta atau setara Rp 23,25 miliar.
“Pelepasan ekspor produk kosmetik ini merupakan salah satu bentuk peran nyata pelaku usaha dalam mendukung perekonomian nasional melalui peningkatan ekspor Indonesia ke negara mitra dagang,” ucap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi lewat keterangannya Jumat, 12 Januari 2024.
Menurutnya, pelepasan ekspor kosmetik Azarine menunjukkan produk kosmetik Indonesia semakin mendapat tempat di pasar global. Ia mengatakan Azarine sudah cukup dikenal di tingkat nasional dan sudah saatnya diuji coba ke pasar Internasional.
Kemendag pun memastikan Azarine telah menerapkan kaidah pembuatan kosmetik yang baik serta sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ISO 9001:2015, dan sertifikasi halal. Didi menilai hal ini yang mendorong keberhasilan produk kosmetik Azarine dalam menembus pasar ekspor.
Didi menyatakan Kemendag akan terus mendorong pembukaan akses pasar ke negara mitra melalui fasilitasi pameran dagang internasional, misi dagang, penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), maupun pemanfaatan perjanjian dagang melalui Free Trade Agreement (FTA), Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), dan Preferential Trade Agreement (PTA) sebagai jalan tol bagi ekspor Indonesia ke negara mitra dagang.
Dalam peningkatan daya saing produk ekspor, ujar Didi, Kemendag juga memfasilitasi pelaku usaha kosmetik Indonesia melalui sertifikasi Current Good Manufacturing Practice (GMP) dan Halal. Terlebih, menurutnya, industri kosmetik Indonesia sedang tumbuh.
Pertumbuhan industri kosmetik, tuturnya, ditandai dengan peningkatan jumlah pelaku usaha kosmetik Indonesia sebesar 11,4 persen pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, keuntungan sektor kosmetik Indonesia tahun 2024 diperkirakan mencapai US$ 1,94 miliar. Kemendag pun memproproyeksikan keuntungan sektor kosmetik akan meningkat sebesar 5,53 persen per tahun.
Selain itu, ia memprediksi peluang pasar kosmetik dunia masih sangat besar. Kemendag memproyeksikan pendapatan sektor kosmetik diproyeksikan mencapai US$ 108,4 miliar tahun 2024 serta diprediksi tumbuh sebesar rata-rata 4,43 persen per tahun pada periode 2024—2028.
"Oleh karena itu, pelaku usaha kosmetik Indonesia perlu memanfaatkan peluang pasar kosmetik dunia yang cukup prospektif untuk digarap," kata dia. Ia menyatakan Kemendag melalui perwakilan dagang Indonesia di luar negeri akan terus memberikan dukungan dan fasilitasi bagi pelaku usaha kosmetik Indonesia untuk memasuki pasar ekspor di negara mitra.
Pilihan Editor: Pemerintah Naikkan Target Ekspor ke Cina USD 70 Miliar