TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat indeks penjualan riil atau IPR per Desember 2023 sebesar 217,9. Angka ini tumbuh 0,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, mengatakan kinerja penjualan eceran pada Desember 2023 diperkirakan tetap kuat. IPR tersebut didorong oleh meningkatnya pertumbuhan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor serta makanan, minuman, dan tembakau.
"Secara bulanan, penjualan eceran juga diprakirakan meningkat, dengan pertumbuhan sebesar 4,8 persen (month to month/mtm)," ujar Erwin dalam keterangan resminya, dikutip Jumat, 12 Januari 2024.
Dia menuturkan, kinerja seluruh kelompok diprakirakan meningkat, terutama pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, subkelompok sandang, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Hal ini sejalan dengan perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru yang meningkatkan permintaan dalam negeri, serta strategi potongan harga dari retailer.
Sedangkan pada November 2023, kata dia, IPR tercatat tetap kuat sebesar 207,9. Angka ini secara tahunan tumbuh sebesar 2,1 persen yoy.
"Tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut terutama didorong oleh subkelompok sandang dan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang tumbuh meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ucap Erwin.
Secara bulanan, penjualan eceran tetap tumbuh sebesar 0,2 persen mtm. Ini terutama ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan kelompok suku cadang dan aksesori dan subkelompok sandang.
Sementara dari sisi harga, indeks ekspektasi harga umum (IEH) pada Februari dan Mei 2024 masing-masing sebesar 129,3 dan 132,4. Angka ini lebih rendah daripada IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 133,1 dan 137,8.
"Responden memperkirakan penurunan IEH Mei 2024 sejalan dengan telah berlalunya periode HBKN Idul Fitri," tutur Erwin.
Pilihan Editor: IHSG Menguat Ikuti Bursa Kawasan Asia dan Global