TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden atau Capres nomor urut satu, Anies Baswedan, mengatakan anak muda di Indonesia lebih tertarik untuk mengelola restoran atau cafe daripada mengelola pertanian. Padahal, yang dibutuhkan saat ini adalah lebih banyak tenaga di sektor hulu karena produktivitas pertanian Indonesia masih rendah.
"Produktivitas pertanian kita ini rendah, ditambah lagi tadi usia petani kita rata-rata sudah berusia senior. Kalau kita lihat di sektor pangan dari hulu ke hilir anak-anak muda jarang mau masuk ke hulunya. Maunya masuk ke hilir (seperti) restoran atau kafe. Itu banyak sekali anak-anak muda," ujar Anies dalam Acara Dialog Capres bersama Kadin di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Januari 2024.
Menurut Anies, banyaknya anak muda yang lebih tertarik pada usaha di sektor hilir seperti restoran dan kafe disebabkan prospek usaha di sektor hulu yang tidak terlalu menarik. Usaha di sektor hulu tidak terlalu menguntungkan bagi anak muda.
"Artinya apa? Di situ (hilir) prospek usahanya baik, tapi di hulu kalau prospek usahanya tidak baik, maka tidak banyak anak yang mau di situ. Ini adalah result behaviour. Selama di situ tidak menguntungkan, tidak memberikan kesempatan tumbuh, tidak ada anak muda yang akan mau masuk ke sektor ini," ujarnya.
Untuk memperbaiki sektor pertanian, Anies berjanji akan meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian yaitu dengan penyediaan benih dan pupuk yang berkualitas.
"Penyediaan pupuk, penyediaan benih berkualitas yang mudah dan murah. Ini kami temukan di mana-mana Pak. Petani itu selalu bilang, Pak, masalah kami tiga. Mereka mengatakan ada satu pupuk, dua pupuk, tiga pupuk," katanya.
Pilihan Editor: Ganjar Singgung Lagi soal Hilirisasi Nikel: Kita Mau Toleran Sampai Kapan?