Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Jurus Ganjar Genjot Rasio Pajak dengan Intensifikasi dan Ekstensifikasi: Optimalisasi Bukan Memeras

image-gnews
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo memberikan paparan saat menghadiri acara Demokr[e]asi di Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta, Senin, 8 Januari 2024. Acara tersebut diselenggarakan untuk ngobrol bareng Ganjar sekaligus menyerap aspirasi dari berbagai kalangan anak muda. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo memberikan paparan saat menghadiri acara Demokr[e]asi di Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta, Senin, 8 Januari 2024. Acara tersebut diselenggarakan untuk ngobrol bareng Ganjar sekaligus menyerap aspirasi dari berbagai kalangan anak muda. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menjelaskan strategi untuk meningkatkan rasio pajak—perbandingan penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB).

Penjelasan itu menjawab pertanyaan dari Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Indonesia Tony Wenas dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin Indonesia di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Januari 2023. 

Tony mengatakan rasio pajak dari tahun ke tahun mengalami peningkatan tetapi dibandingkan negara lain relatif masih sangat kecil. Selain itu, kata dia, saat ini jumlah wajib pajak baru belum mengalami peningkatan di sisi lain wajib pajak yang eksisting masih belum optimal pembayarannya.

“Hal ini tentu sangat mempengaruhi kondisi persaingan usaha, di mana pelaku usaha yang taat bayar pajak harus bersaing dengan pelaku usaha yang tidak taat bayar pajak. Sehingga cost yang taat akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak taat,” ujar Tony, Kamis.

Adapun pertanyaan yang disampaikan Tony adalah soal strategi Ganjar untuk meningkatkan rasio pajak baik dengan ekstensifisikasi melalui penambahan jumlah wajib pajak baru maupun intensifikasi melalui optimalisasi pajak bagi wajib pajak yang belum taat pajak. Hal ini dilakukan agar dapat menciptakan persaingan usaha yang sehat.

“Maka betul, sebenarnya sudah terjawab sendiri, ekstensifikasi dan intensifikasi. Intensifikasi itu optimalisasi bukan memeras. Ini beda, lho,” ujar Ganjar menjawab pertanyaan itu.

Kemudian Ganjar Pranowo menceritakan bahwa dirinya kerap mendapatkan keluhan dari pelaku usaha mengenai hal itu dengan bahasa yang kurang enak. Bahkan, kata Ganjar, saat mengeluhkan pelaku usaha itu datang dengan wajah yang dispoan-sopankan, tapi sambil menahan kemarahan.

“Pak Ganjar tolong dong Pak, kami itu sudah bayar, Pak. Kalau Bapak mau cari kesalahan, kami pasti ada lah, Pak. Tapi silakan, Pak. Ini lho, Pak, grafik pembayaran pajak saya. Kurang apa kami pada republik ini?'” kata Ganjar menirukan pelaku usaha yang mengeluhkan soal pajak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ganjar menjelaskan, untuk mengatasi hal tersebut, dia mengaku sudah berkomunikasi dengan teman-temannya dari konsultan pajak, lalu Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dan para pelaku usaha. Ganjar juga sudah memiliki data mengenai wajib pajak yang sudah memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP), hingga data yang sudah bayar pajak penuh.

“Detailnya nggak saya bawa, jadi saya nggak akan baca di sini, saya takut salah karena data. Tapi nanti bisa kamio bicarakan,” tutur Ganjar yang juga mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Dengan data tersebut, Ganjar mengaku sudah memiliki formulanya, mana saja yang bisa dioptimalkan, termasuk nama-nama para wajib pajak. Kemudian dalam hal ekstensifikasi pajak caranya dengan mengajak para wajib pajak berdialog bukan diancam. Karena pada dasarnya para wajib pajak itu memiliki semangat berusaha. “Saya itu sebagai orang yang pernah di pemerintah, melihat seperti ini,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, dengan cara itu maka rasio pajak bisa dinaikkan. Namun, jika hal itu sudah berjalan baik ekstensifikasi maupun intensifikasi menggunakan data agar ada perlakukan khusus, solusinya satu yaitu penegakan hukum.

“Lagi-lagi kalau sudah begitu kemudian kemarin ada cerita permainan di pajak cerita Moge (motor gede). Saru, lah. Cerita nggak enak, kan distrust itu masyarakat,” tutur Ganjar. “Ini musti dibereskan nanti. Kelembagaannya kami atur, Pak.”

Pilihan Editor: Apa itu Rasio Pajak yang Akan Dinaikkan Gibran Jadi 23 Persen?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

1 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.


Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?


Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau pasar pakaian Blok A Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Zulkifli Hasan mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang untuk melihat secara langsung para pedagang  penjual barang lokal menjelang hari raya Lebaran Idul Fitri nanti. TEMPO/Tony Hartawan
Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.


Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

2 hari lalu

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani. kemenkeu.go.id
Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar


Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.


Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Ilustrasi petugas bea cukai di bandara. Foto : Bea Cukai
Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?


Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

3 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.


Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunjungi kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta pada 27 April 2024. Instagram
Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.


Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

5 hari lalu

Calon presiden Anies Baswedan menyapa lawannya Ganjar Pranowo, sementara calon wakil presiden Muhaimin Iskandar berjabat tangan dengan Mahfud MD, dalam debat capres kelima di Jakarta Convention Center di Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.


Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

6 hari lalu

Ada banyak manfaat perdagangan internasional untuk masyarakat dan negara. Di antaranya bisa menggerakan perekonomian dan membuka lapangan kerja. Foto: Canva
Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.