- Dampak Pembelian Alutsista Bekas Minim Transfer Teknologi: Ketergantungan Impor dan Rentan Politik Embargo Negara Lain
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengklaim industri pertahanan RI secara umum masih belum maju, bahkan berada dalam kondisi menyedihkan. Menurutnya, dengan anggaran yang sangat besar, Kemenhan seharusnya memiliki dampak besar ke perekonomian RI.
“Untuk meningkatkan dampak anggaran pertahanan yang sangat besar tersebut pada perekonomian domestik, kita mutlak membutuhkan perubahan dalam kebijakan pertahanan kita,” ujar Yusuf ketika dihubungi Tempo, Minggu, 7 Januari 2024.
Selama ini, kata Yusuf, kebijakan pertahanan RI berupaya mengejar minimum essential forces dengan cenderung membeli alutsista bekas dari luar negeri, bahkan dengan pembiayaan utang, serta dengan transfer teknologi yang minim.
“Ini menimbulkan ketergantungan pada impor dan menciptakan kerentanan ketahanan nasional akibat politik embargo Alutsista negara lain, hingga tidak berkembangnya kapasitas produksi alutsista domestik,” tuturnya.
Untuk dampak yang lebih besar ke perekonomian domestik, Yusuf menyebut kebijakan pertahanan RI harus berorientasi pada kemandirian alutsista menuju kemampuan produksi alutsista oleh industri pertahanan domestik.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Respons Netizen soal Debat Capres: Anies Tebar Janji Manis, Prabowo Emosian, hingga Serangan Ganjar…