TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden atau capres nomor urut satu Anies Baswedan sempat menyoroti anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang mencapai Rp 700 triliun. Berapa anggaran pertahanan di era Prabowo Subianto yang juga tengah berkontestasi di Pilpres 2024?
"Ironisnya, Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker di tahun 2023,” ujar Anies dalam Debat Capres pada Ahad, 7 Januari 2024. “Karena itu, kami ingin mengembalikan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan yang tidak bisa mempertahankan itu."
Sebagai informasi, Prabowo turut berkontestasi pada Pilpres 2019 melawan Joko Widodo alias Jokowi. Pada 23 Oktober 2019, Prabowo resmi dilantik sebagai Menteri Pertahanan pada kabinet pimpinan Jokowi.
Dilansir dari Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2020 yang sudah diaudit, anggaran fungsi pertahanan pada Peraturan Presiden atau Perpres Nomor 72 Tahun 2020 adalah Rp 117,96 triliun.
Namun, realisasinya mencapai Rp 136,91 triliun. "Pada fungsi Pertahanan, realisasi dipengaruhi oleh pemeliharaan dan perawatan alutsista di TNI AD dan TNI AL," begitu yang tertulis di LKPP 2020.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 9 Tahun 2020 tentang APBN Tahun Anggaran 2021, anggaran untuk fungsi pertahanan mencapai Rp 137,19 triliun. Namun, dikutip dari LKPP 2021 audited, realisasinya sebesar Rp 125,80 triliun.
Pada 2022, anggaran pertahanan berdasarkan Perpres Nomor 98 Tahun 2022 mencapai Rp 134,65 triliun. Adapun realisasinya, dikutip dari LKPP 2022 audited, mencapai Rp 150,28 triliun. Realisasi tersebut lebih banyak 19,46 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Adapun pada 2023 belum ada dokumen LKPP yang terbit....