TEMPO.CO, Bandung - Petugas PMI Cabang Kota Bandung dan Staf Humas serta Pemasaran RSUD Cicalengka membeberkan korban meninggal akibat kecelakaan kereta yang tiba di rumah sakit.
Salah satu petugas PMI yang ditemui Tempo menceritakan satu jenazah korban meninggal tiba di RSUD Cicalengka ketika tiba pada pukul 13.30 hari ini. “Baru saja dievakuasi dan langsung dibawa ke sini,” kata petugas tersebut, Jumat, 5 Januari 2024.
Satu korban meninggal akibat tabrakan kereta tersebut diduga adalah pramugara KA Turangga bernama Andrian yang terjepit rangka kereta. Dari informasi yang dihimpun, masih ada satu korban yang diperkirakan meninggal masih dalam proses evakuasi di KA Turangga yang bertabrakan dengan KA Commuterline Bandung Raya.
Sebelumnya ada dua korban meninggal pada kecelakaan kereta Cicalengka tersebut. Dua korban meninggal itu adalah masinis dan asisten masinis KA Commuterline Bandung Raya.
Mereka adalah Julian Dwi Setiyono, kelahiran tahun 1995, warga Bukit Permata, Cilame, Ngamprah, yakni Masinis KA Commuterline Bandung Raya. Korban meninggal dunia lainnya adalah Ponisam, kelahiran 1976, warga Griya Utama Rancaekek Wetan, Kabupaten Bandung, yakni Asisten Masinis KA Commuterline Bandung Raya.
Baca Juga:
Humas dan Pemasaran RSUD Cicalengka Nina Nurjaha membenarkan datangnya satu jenazah lagi korban meninggal akibat kecelakaan kereta Cicalengka. “Telah datang jenazah satu orang, kami belum dapat informasi identitasnya,” kata dia, Jumat, 5 Januari 2024.
Nina mengatakan, seluruhnya ada 3 jenazah korban meninggal karena kecelakaan kereta api Cicalengka di RSUD Cicalengka. “Total jenazah sampai saat ini 3 orang,” kata dia.
Nina mengatakan, saat ini dari 30 korban kecelakaan kereta Cicalengka -- termasuk 3 korban meninggal --yang dibawa ke RSUD tersisa 3 orang masih dirawat. “Yang terakhir sudah pulang kondektur KA Turangga dibawa ke RS Santosa,” kata dia.
Pilihan Editor: Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Penumpang Heran Commuter Line yang Semestinya Berhenti Tetap Jalan