TEMPO.CO, Jakarta - Penutupan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman Sumatera Barat pada Jumat 5 Desember 2024 diperpanjang hingga pukul 22.00 WIB. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Kota Padang Capt. Megi Hudi Helmiadi.
"Notice For Airmen (NOTAM) sebelumnya yaitu pukul 10.45 hingga 16.00 WIB, kami putuskan diperpanjang sampai 22.00 WIB," katanya saat dihubungi Tempo pada Jumat, 5 Januari 2023 di BIM Padang Pariaman.
Megi menuturkan penutupan bandara diperpanjang selama 6 jam. Perpanjangan penutupan mengikuti aturan bahwa validitas NOTAM hanya per 6 jam.
Dia menjelaskan, perpanjangan ini dilakukan dengan melihat peta sebaran abu vulkanik yang dibuat VAAC Darwin masih mencakup daerah BIM Kabupaten Padang Pariaman. "Kami putusankan diperpanjang karena mempertimbangkan sebaran abu vulkanik yang masih sampai ke wilayah BIM," katanya
Megi mengatakan prediksi dari VAAC Darwin sebaran abu vulkanik memasuki wilayah BIM akan terjadi hingga Sabtu 6 Januari 2024 pukul 01.40 WIB dini hari. "Kami lihat untuk prediksi VAAC Darwin masih panjang durasinya diperkirakan 10 jam kedepan," katanya.
Selain itu, berdasarkan hasil paper test BMKG BIM pada 5 Januari 2023 pukul 17. 20 WIB, sebaran abu vulkanik masih positif.
Untuk keputusan waktu dibukanya kembali penerbangan, BIM akan menginformasikannya pada Sabtu 6 Januari 2023. "Kami akan terus monitor dan evaluasi, pagi-pagi akan kami beri informasi lagi terkait dibuka atau tidaknya BIM," ucapnya.
Penerbangan yang terdampak tercatat sebanyak 29. Jumlah tersebut merupakan penerbangan yang dihitung sejak pukul 10.45 sampai perpanjangan penutupan.
Sementara itu, Executive General Manager (EGM) AP II Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Indrawansyah mengatakan, kondisi landasan bandara saat ini sudah bersih. "Tadi abis hujan, dan abu vulkanik yang berada di landasan sudah agak bersih," katanya.
Pilihan editor: Japan Airlines Tabrakan dan Terbakar di Bandara Haneda, Begini Respons Angkasa Pura II
