TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut, pemerintah akan menambah alokasi anggaran untuk pupuk subsidi menjadi Rp 14 triliun pada 2024. Hal ini dilakukan untuk menutup kekurangan pupuk di lapangan.
"Sehingga di 2024 saya sudah ngomong ke Menteri Keuangan agar subsidi pupuk ditambah senilai angka hitung-hitungan kita Rp 14 triliun harus ditambah untuk menutup kekurangan pupuk yang ada di lapangan,”ujar Jokowi dalam agenda Pembinaan Petani Se-Provinsi Jawa Tengah yang disiarkan secara virtual pada akun youtube Sekretariat Presiden yang dikutip pada Rabu, 3 Januari 2023.
Meski demikian, pengajuan penambahan anggaran ini masih harus mendapatkan persetujuan DPR. “Bahwa pengajuan seperti itu harus mendapatkan persetujuan DPR, nah ini belum. Ini dari Menteri Pertanian sudah mengajukan, dari Kementerian Keuangan akan dorong segera bisa direalisasikan,” ujarnya.
Adapun penambahan anggaran Rp 14 triliun ini akan digunakan untuk semester dua. Saat ini, kata Jokowi, Direktur PT Pupuk Indonesia menyebut ketersediaan pupuk nasional mencapai 1,7 juta ton pupuk. "Saya tanya langsung ke direktur. Ada 1,7 juta ton pupuk, yang bersubsidi 1,2 juta ton dan yang tidak bersubsidi 500 ribu ton," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi berharap permasalahan pupuk dapat segera terselesaikan. Apalagi, kata dia, saat ini Kementerian Pertanian telah mempermudah akses petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi yaitu dengan menggunakan Kartu Tani atau Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Inilah yang kita harapkan agar yang namanya pupuk sudah tidak bermasalah lagi, saya sudah tidak ingin dengar itu," kata Jokowi.
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?