Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sri Mulyani Catat Penerimaan Bea Cukai 2023 Anjlok, Apa Sebabnya?

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani meninjau Cikarang Dry Port (CDP) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 27 Januari 2023, untuk melihat proses bisnis dan aktivitas tempat penimbunan sementara (TPS) itu. Berada di wilayah pengawasan Bea Cukai Cikarang, CDP telah beroperasi sejak 2010 dan merupakan bagian dari program pemerintah, yaitu Customs Advance Trade System dan Indonesian Blue Print Logistics guna menyederhanakan dan meningkatkan daya saing logistik Indonesia. TEMPO/Riri Rahayu
Menteri Keuangan Sri Mulyani meninjau Cikarang Dry Port (CDP) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 27 Januari 2023, untuk melihat proses bisnis dan aktivitas tempat penimbunan sementara (TPS) itu. Berada di wilayah pengawasan Bea Cukai Cikarang, CDP telah beroperasi sejak 2010 dan merupakan bagian dari program pemerintah, yaitu Customs Advance Trade System dan Indonesian Blue Print Logistics guna menyederhanakan dan meningkatkan daya saing logistik Indonesia. TEMPO/Riri Rahayu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai alias bea cukai mengalami penurunan pada 2023. Apa sebabnya?

Sri Mulyani mengatakan realisasi sementara pendapatan bea cukai pada 2023 adalah sebesar Rp 286,2 triliun. Angka ini setara 95,4 persen dari target APBN di dalam Peraturan Presiden atau Perpres Nomor 75 Tahun 2023.

"Kita lihat bea cukai mengalami koreksi dari pertumbuhan positif dua tahun berturut-turut 26,4 persen dan 18 persen, tahun ini negatif 9,9 persen," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Januari 2024.

Dalam paparannya, terlihat penerimaan bea cukai tumbuh positif pada 2021 dan 2022. Pada 2021, penerimaannya mencapai Rp 269,2 triliun atau tumbuh 16,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). 

Sedangkan pada 2022, penerimaan bea cukai sebesar Rp 317,8 triliun. Angka ini tumbuh 18 persen yoy. Ia lantas mencatat, sejumlah hal menjadi biang kerok anjloknya penerimaan bea cukai pada 2023. 

Sebagai informasi, penerimaan bea cukai diperoleh melalui tiga pos, yakni cukai, bea masuk dan bea keluar. Sepanjang 2023, cukai menjadi kontributor terbesar dengan perolehan Rp 221,8 triliun.

Namun, sejumlah kebijakan mempengaruhi penerimaan cukai, yakni kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) untuk mengendalikan konsumsi rokok. "Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan, terutama golongan satu yaitu produsen terbesarnya. Golongan satu itu turunnya bahkan mencapai 14 persen," tutur Sri Mulyani. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, bea masuk sepanjang 2023 tercatat sebesar Rp 50,8 triliun. Nilai ini juga tidak mencapai target atau 97,6 persen dari target APBN 2023 di Perpres 75/2023. Ini karena ada penurunan nilai impor sebesar 6,8 persen yoy. 

"Bea keluar realisasinya hanya 68,3 persen (dari target APBN di Perpres 75/2023)," ujar Sri Mulyani. 

Ini disebabkan penurunan tajam harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Selain itu, upaya hilirisasi juga menjadi penyebab. "Kebijakan hilirisasi dengan produk-produk mineral nikel itu yang enggak boleh diekspor dalam bentuk bahan mentah, maka biaya keluarnya langsung drop," tutur mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Sri Mulyani mencatat, bea keluar produk sawit turun 81,2 persen yoy. Bea keluar bauksit juga turun 89,1 persen yoy karena larangan ekspor sejak Maret. Sementara bea keluar tembaga tumbuh 10,8 persen yoy karena didorong kebijakan relaksasi ekspor.

Pilihan Editor: Sri Mulyani Sebut Harga Pangan Jadi Kontributor Utama Inflasi: Beras, Cabai, dan Bawang Naik Signifikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 jam lalu

Ilustrasi petugas bea cukai di bandara. Foto : Bea Cukai
Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?


Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.


Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Sejumlah pegawai Direktorat Bea dan Cukai meikuti upacara peringatan hari Pabean Internasional ke-60 di halaman kantor Direktorat Bea Cukai, Jakarta, Kamis (26/1). Peringatan hari Pabean Internasional kali ini mengusung tema
Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Salah satu syarat calon pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah harus lulus seleksi sebagai calon mahasiswa kampus PKN STAN.


Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunjungi kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta pada 27 April 2024. Instagram
Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.


Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) didampingi jajarannya memasuki ruangan untuk memimpin konferensi pers APBN Kita edisi April 2024 di Jakarta, Jumat 26 April 2024. Pendapatan negara hingga Maret 2024 sebesar Rp 620,01 triliun, belanja negara sebesar Rp 611,9 triliun, sehingga APBN surplus Rp 8,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.


Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Setoran pajak pada triwulan I 2024 merosot 8,8 persen menjadi Rp 393,9 triliun dibanding pada periode yang sama tahun lalu.
Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.


Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Ilustrasi Bea dan Cukai . TEMPO/Dhemas Reviyanto
Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.


Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?


Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Warung barokah  tempat berjualan  Nase Ramoy, nasi campur dengan olahan dari berbagai jerohan sapi di jalan Pintu Gerbang  Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Tempo/Rully Kesuma
Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.


Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

2 hari lalu

Ilustrasi bea cukai. Shutterstock
Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.