TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Erwin Aksa, memastikan akan tetap melanjutkan kebijakan hilirisasi yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Namun, Erwin menyebut, Prabowo-Gibran akan mengevaluasi tenaga kerja asing yang bekerja di smelter.
Sebelumnya, kebijakan hilirisasi nikel kembali ramai diperbincangkan publik setelah insiden ledakan tungku smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang menyebabkan 18 pekerja meninggal. Kecelakan kerja itu terjadi di pabrik smelter nikel, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, pada Ahad, 24 Desember 2023.
Erwin menyebut, jika menang Pemilu 2024, Prabowo-Gibran ingin mengganti tenaga kerja asing yang bekerja di smelter dengan tenaga kerja lokal. "Tenaga kerja asing harus diganti sama insinyur Indonesia," ujar Erwin dalam keterangannya kepada Tempo yang dikutip pada Senin, 1 Januari 2024.
Menurutnya, nantinya tenaga kerja yang bekerja di smelter tidak lagi harus bisa berbahasa Mandarin. "Yang akan kami perbaiki, yaitu tenaga kerja, jangan disyaratkan bahasa Mandarin," katanya.
Erwin mengklaim, tenaga kerja Indonesia sebenarnya mampu menggantikan pekerjaan tenaga kerja asing Cina yang banyak bekerja di smelter. "Banyak perusaan Cina ini mengajukan perencanaan tenaga kerja asing mereka yang seharusnya bisa dikerjakan oleh tenaga kerja Indonesia. Di sini Prabowo akan perbaiki," ucapnya.
Selain itu, ia juga menyebut, Prabowo-Gibran akan mempersiapkan tenaga kerja asing Indonesia agar mampu menggantikan tenaga kerja asing di smelter. Upaya yang akan dilakukan Prabowo-Gibran adalah reskilling dan upskilling. "Sekolah menengah Kejuruan juga harus diperbanyak," kata Erwin.
Pilihan Editor: Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO