Berikut deretan proyek-proyek besar yang digarap Gibran di Solo yang dananya bersumber dari APBN, dalam hal ini dana kementerian.
1. Revitalisasi Taman Balekambang
Revitalisasi Taman Balekambang merupakan satu dari sejumlah proyek pemerintah pusat yang digarap Gibran di Solo. Proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 154 miliar dari Kementerian PUPR. Mengutip Antara, setelah direvitalisasi luas area taman hutan kota tersebut bertambah jadi 12,5 hektare. Sebelumnya hanya 9,8 hektare.
2. Revitalisasi Pasar Jongke dan Pasar Mebel Gilingan
Pada 2023, Gibran akan memulai pembangunan dua pasar, yakni Pasar Jongke dan Pasar Mebel Gilingan. Pasar Jongke berlokasi di Jalan Radjiman, Pajang, Kecamatan Laweyan. Untuk pembangunan pasar yang masuk 16 program prioritas itu, melalui Kementerian PUPR, pemerintah akan menggelontorkan dana senilai Rp 142 miliar.
Kemudian ada juga Pasar Mebel Gilingan yang akan menempati kawasan bekas pemakaman Bong Mojo, Jebres, Solo. Anggaran untuk pembangunan pasar tersebut senilai Rp 22 miliar.
3. Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta
Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Surakarta merupakan proyek pusat yang digarap di Solo lainnya. Pelaksanaan proyek ini bakal dimulai September 2023 secara bertahap dengan pendanaan tahun jamak atau multiyears. Prosesnya rencananya menggunakan dana APBN dan dana hibah dari Pemerintah UEA. Namun, Gibran enggan membeberkan besaran dana yang akan digelontorkan untuk proyek itu.
4. Pembangunan Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo
Proyek menggunakan APBN lainnya di Solo yaitu pembangunan elevate rail atau rel layang yang dibangun di Simpang Tujuh Joglo. Tujuannya untuk mengurangi kemacetan Solo di sisi utara. Rel layang ini digadang-gadang bakal menjadi layang terpanjang di Indonesia. Anggaran pembangunannya pada tahap pertama sebesar Rp 980 miliar yang bersumber dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR.
5. Penataan Kawasan Ngarsopuro – Gatot Subroto
Kawasan koridor pedestrian Kota Surakarta dari Jalan Gatot Subroto hingga Ngarsopuro, a juga dilakukan penataan oleh Kementerian PUPR. Proyek pusat ini menggunakan APBN senilai Rp31,6 miliar. Kawasan tersebut dimaksudkan untuk menjadi salah satu kawasan seperti halnya di Jalan Malioboro Yogyakarta. Pengerjaannya telah dilakukan sejak Juni 2022.
6. Revitalisasi Lokananta
Dibangun sejak 1956, Lokananta sempat tidak terawat dan menjadi bangunan tua. Kementerian BUMN lalu merevitalisasi perusahaan rekaman pertama dan terbesar di Indonesia tersebut. Kini, setelah direvitalisasi, Lokananta akan menjadi tempat nongkrong baru di Kota Solo dan dapat menjadi tempat bagi para musisi untuk berkarya.
7. Pembangunan PLTSa Putri Compo
Proyek pusat yang tak kalah besar yang dilakukan di Solo adalah PLTSa Putri Cempo. Ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dari 12 kabupaten/kota di Indonesia. Pembangunan PLTSa Putri Cempo dimulai pada 2019 lalu. Untuk pembangunannya, pemerintah menggandeng PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) sebagai pelaksana dan pengelolanya. Pada tahap pertama, pembangunannya memakan investasi sekitar US$ 23 juta atau setara Rp 325 miliar.
8. Pembangunan Rusun Putri Cempo
Kementerian PUPR bersama dengan Pemerintah Kota Surakarta juga membangun rumah susun atau rusun Putri Cempo untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Total anggaran pembangunan menggunakan APBN ini mencapai Rp 17 miliar. Mengutip Antara, rusun ini memiliki ketinggian tiga lantai dengan hunian tipe 36. Selain itu, rusun ini dilengkapi sejumlah fasilitas yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
9. Program Buy The Service
Solo menjadi satu dari sebelas kota yang menjadi lokasi untuk implementasi program pemerintah Buy the Service yang dikemas dengan nama “Teman Bus” singkatan dari Transportasi Ekonomis, Mudah, Aman, dan Nyaman sejak 2020. Program ini dicanangkan oleh Kementerian Perhubungan. Adapun anggaran untuk program ini di seluruh kota mencapai Rp 625,7 miliar.
10. Renovasi Stadion Manahan
Dalam rangka menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, Kementerian PUPR menggelontorkan dana Rp 78,8 miliar untuk merenovasi Stadion Manahan dan empat lapangan sepak bola penunjang di Kota Solo. Renovasi Stadion Manahan Solo akan disesuaikan dengan standar FIFA, salah satunya dengan meningkatkan kekuatan penerangan lampu dari 1.500 Lux menjadi 2.400 Lux.
Selanjutnya: Bajir proyek dari pusat anak Jokowi?