TEMPO.CO, Jakarta - Tim kampanye calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo menyoroti kebijakan mengenai electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik. Mereka memiliki strategi yang berbeda untuk menggenjot penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Koordinator Penyusunan Visi-Misi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN, Wijayanto Samirin menyatakan pihaknya akan menggenjot penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dengan mengembangkan transportasi publik listrik.
"Yang akan dikembangkan adalah public transport listrik. Di Jakarta sudah diterapkan, saat ini setiap bus baru harus listrik," kata Wijayanto dalam acara 'Adu Strategi Kebijakan Capres di Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral' di CIMB Niaga, Jakarta pada Selasa, 19 Desember 2023.
Wijayanto menyebut, kebijakan ini nantinya akan dilakukan di 40 kota yang akan dikembangkan oleh pasangan AMIN. "Nantinya akan ada Badan Urusan Kota, yang mengkoordinasi pembangunan kota, sehingga ada proses saling belajar dan beberapa proyek bisa dilakukan secara package deal, jadi lebih murah. Misalnya, beli 10 bus listrik, akan lebih mahal harga per unitnya, daripada beli 1000 untuk beberapa kota sekaligus," katanya.
Sementara itu, pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran memiliki strategi yang berbeda. Wakil Bendahara Umum TKN Paslon 2 Bobby Gafur Umar menyebut, pihaknya akan membangun ekosistem kendaraan listrik dengan menyediakan lebih banyak charging station untuk kendaraan listrik.
"Ada ekosistem yang harus dibangun. Seperti charging system. Beli motor, sudah murah, ada diskon, tapi enggak bisa nge-charge di rumah. Lari cuma bisa 50 kilometer, terus butuh nge-charge dimana. Ya jadi ekosistem yang harus dibangun," kata Bobby.
Pihaknya juga akan memperbaiki regulasi yang mengatur kendaraan listrik. Menurutnya, regulasi mengenai kendaraan listrik harus dibuat lebih menarik agar masyarakat dapat lebih tertarik. Meski demikian, ia tidak menjelaskan detail regulasi seperti apa yang akan dibuat.
Berbeda dengan dua pasangan sebelumnya, pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud, akan menggenjot penggunaan kendaraan listrik dengan memperbaiki industri nikel yang ada di Indonesia.
Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud Heru Dewanto mengatakan, ketika berbicara tentang transportasi listrik atau EV, maka perlu membicarakan baterai dan nikel. Saat ini, teknologi pengembangan nikel didominasi oleh Cina. Indonesia hanya dapat menyuplai 25 persen dari pasar EV global. Sebanyak 75 persen pasar kendaraan listrik global tidak bisa dikuasai karena pilihan teknologi yang berbeda.
"Yang akan kita lakukan mencari teknologi baru yang berbeda dengan hari ini untuk melengkapi, sehingga sumber daya nikel kita bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, tidak hanya suplai 25 persen, tapi 75 persen suplai kebutuhan EV dunia," ujar Heru.
Pilihan Editor: 2 Alasan JK Dukung Anies di Pilpres 2024: Murid Politik dan Paham Ekonomi, Tidak Mau Asal Belanja