Surplus terbesar dialami dengan India yang didorong oleh komoditas barang bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, serta besi dan baja.
Sementara itu, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara dan tiga terdalam di antaranya adalah Australia sebesar US$ 0,46 miliar, Brasil US$ 0,37 miliar, dan Thailand US$ 0,34 miliar.
Defisit terdalam dialami dengan Australia yang didorong oleh komoditas biji logam, kerak dan abu, gula dan kembang gula, serta bahan bakar mineral.
Pada November 2023, nilai ekspor Indonesia mencapai 22 miliar dolar AS atau turun tipis 0,67 persen dibandingkan Oktober tahun ini.
Ekspor migas tercatat US$ 1,28 miliar atau turun 6,39 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan untuk ekspor nonmigas tercatat US$ 20,72 miliar atau turun tipis 0,29 persen.
Sedangkan nilai impor Indonesia tercatat US$ 19,59 miliar atau naik 4,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Impor migas tercatat senilai US$ 3,49 miliar atau naik 8,79 persen. Sedangkan impor non-migas tercatat US$ 16,10 miliar atau naik 4,08 persen.
Pilihan Editor: Penerima Bantuan Pangan Beras Tahun Depan Bertambah, Bulog Alokasikan 220 Ribu Ton per Bulan