TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto bertanya kepada lawannya, Ganjar Pranowo tentang bagaimana cara mengatasi pengangguran, terutama pada kelompok sarjana. Pertanyaan itu disampaikan capres nomor urut dua itu dalam sesi tanya jawab Debat Capres pertama yang digelar pada Selasa, 12 Desember 2023 di gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta.
Lantas, apa jawaban Ganjar?
"Bagaimana pemikiran bapak untuk mengatasi pengangguran yang masih banyak terutama lulusan sekolah dan sarjana yang belum tertampung, mungkin dari pengalaman Bapak bisa memberikan pencerahan kepada kami," tanya Prabowo.
Ganjar kemudian menjawab pertanyaan Prabowo dengan menyampaikan sejumlah poin mengatasi masalah pengangguran. "Isu ini sangat kontekstual dan saya kira dari pertanyaan masyarakat begitu sulitnya mendapat pekerjaan," katanya.
Calon Presiden nomor urut tiga itu mengatakan, cara pertama untuk mengatasi pengangguran adalah membuka ruang investasi yang cukup besar dan memastikan penegakan hukumnya berjalan baik.
"Yang pertama adalah membuka ruang investasi yang cukup besar dengan cara memastikan penegakan hukum yang bisa berjalan dengan baik, kepastian hukumnya berjalan dengan baik, transparan, akuntabel, mudah, murah, dan cepat dalam sebuah layanan. Tanpa itu dilakukan mereka akan minggat dan pergi tidak mau datang,” kata Ganjar.
Yang kedua, Ganjar mengatakan untuk mengentaskan pengangguran pemerintah harus memberikan fasilitas seperti kawasan industri, insentif pajak, dan kemudahan perizinan berusaha.
"Ketika mereka (investor) datang, sudah masuk berinvestasi katakan pusat-pusat pertumbuhan sudah diberikan kepada mereka oleh pemerintah dengan fasilitasi kawasan industri umpama, intensif pajak umpama," ucap Ganjar.
Ganjar menjelaskan apabila investasi sudah berjalan, maka selanjutnya yang harus disiapkan adalah sumber daya manusia (SDM) yang tangguh melalui sekolah vokasi. Sehingga nantinya para lulusan baru bisa siap langsung terjun ke dunia kerja.
"Yang harus disiapkan ketangguhan SDM untuk menjemput itulah yang kami siapkan. Apa itu? Sekolah vokasi, nggak ada yang lain,” ucap dia.
Untuk mendorong kualitas SDM Indonesia tumbuh, menurut Ganjar harus ada kepastian wajib belajar bagi masyarakat. Ganjar pun berjanji bakal memberikan sekolah gratis selama 12 tahun dan vokasi agar para lulusan baru bisa langsung terjun ke dunia kerja.
Tak sampai situ saja, capres yang diusung PDIP itu mengatakan harus ada tindakan afirmasi untuk menurunkan kemiskinan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan kesempatan pada setiap satu keluarga miskin agar satu anaknya bisa mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Ganjar kemudian turut memaparkan sejumlah kinerjanya selama menjabat Gubernur Jawa Tengah. Pria berambut putih itu mengaku telah membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada angkatan kerja muda untuk berkarir di dunia industri.
Ganjar lalu bercerita bahwa di Jawa Tengah, khususnya di Kawasan Industri Kendal, perusahaan-perusahaan di sana sudah bekerja sama dengan lebih dari 100 sekolah vokasi. Hal yang sama terjadi pula di Kawasan Industri Batang.
Dari situ, ucap Ganjar, kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota, penting untuk memfasilitasi masyarakat. "Harus ada sekolah vokasi dikembangkan. Pastikan mereka sekolah dan gratis. Dengan industri Kendal, kerja sama industri. Kita siapkan,” kata dia.
Mendengar jawaban Ganjar, Prabowo mengaku sepakat dengan program yang dipaparkan oleh Capres nomor urut 3 itu. Menurut Prabowo, program yang disampaikan Ganja tidak jauh berbeda dengan yang sudah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Saya senang mendengar jawaban itu berarti bapak bisa mengakui prestasi pemerintah Jokowi dalam mengembangkan KEK, semua mendorong hilirisasi menciptakan lapangan kerja, mengundang investor ke Jateng untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi bermutu dan berkelanjutan," jawab Prabowo.
RIZKY DEWI AYU
Pilihan Editor: Beda Sikap dengan Prabowo dan Ganjar tentang IKN, Anies: Kalau Ada Masalah Jangan Ditinggalkan