TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengklaim stok pangan pada akhir Desember ini cukup dan aman. Usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka Jakarta pada Senin 11 Desember kemarin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menuturkan pihaknya akan berfokus pada ketersediaan stok dan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini.
"Bapak Presiden menggarisbawahi pada kelancaran penyaluran pasokan dan distribusi bahan-bahan pokok serta stabilitas harga pangan di daerah,” ujar Arief.
Ia pun membeberkan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) per 11 Desember 2023. ia mengatakan stok pangan strategis yang ada di BUMN, antara lain beras yang dikelola Perum Bulog ada sebanyak 1,4 juta ton. Sedangkan yang dikelola ID FOOD ada sebanyak 2,26 ribu ton.
Untuk jagung, Arief mengatakan stok yang ada di Bulog ada 15,2 ribu ton dan kedelai ada 0,58 ton. Stok bawang merah dan bawang putih yang ada di Bulog masing-masing terdapat 0,85 ton dan 11,88 ton. Untuk cabai terdapat stok di Bulog 15,59 ton.
Selain itu, CPP daging sapi dikelola di Bulog 42,29 ton dan ID FOOD 1,27 ribu ton. Sementara daging kerbau di Bulog ada sebanyak 46,2 ribu ton. Stok daging ayam di Bulog ada 11,55 ton dan ID FOOD kelola 89,5 ton. Selanjutnya telur ayam ada di Bulog sebanyak 93,35 ton.
CPP gula pasir tercatat 5,5 ribu ton ada di Bulog dan 8,1 ribu ton di ID FOOD. Untuk minyak goreng, Bulog kelola stok 4.169 kilo liter dan ID FOOD 597,4 kilo liter. Terakhir beragam jenis ikan dikelola oleh ID FOOD sebanyak 968,9 ton.
Dia mengatakan pada pekan lalu di Nagekeo, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menemukan harga cabai rawit Rp 50.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai di Pulau Jawa melebihi itu.
Menurutnya, hal ini bisa terjadi lantaran berasal produksi lokal daerah setempat. Sehingga, Bapanas akan mendorong pemerintah daerah yang dapat membudidayakan pada komoditas pangan di daerahnya.
Bapanas juga menyatakan akan membantu mobilisasi pangan antardaerah melalui FDP (Fasilitasi Distribusi Pangan). Kebijakan ini, menurutnya, dapat mengimbangi daerah yang punya stok berlebih dengan daerah yang stok defisit atau mengalami lonjakan harga.
Per 8 Desember, Bapanas mencatat realisasi FDP telah mencapai 2,54 juta kiloram. Dengan adanya mobilisasi pangan seperti ini, ia berharap stok pangan dapat merata di berbagai daerah, terutama ke daerah-daerah yang mayoritas merayakan Natal.
Mobilisasi pangan yang telah dilaksanakan NFA melalui skema FDP antara lain jagung yang telah mencapai 1,17 juta kilogram. Selanjutnya kedelai 645 ribu kilogram, beras 181 ribu kilogram, bawang goreng 158 ribu kilogram, minyak goreng 137 ribu kilogram, gula 79,5 ribu kilogram, telur ayam ras 73,2 ribu kilogram, tepung terigu 44,8 ribu kilogram, daging ayam ras 30 ribu kilogram, cabai merah keriting 16,8 ribu kilogram, dan cabai rawit merah 5,2 ribu kilogram.
Arief mengklaim stok pangan kita secara nasional aman dan cukup. Akan tetapi, menurutnya, momentum Nataru yang merupakan peak season akan berdampak pada peningkatan harga pangan. "Jadi masyarakat dipersilahkan untuk selalu berbelanja bijak sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.
Pilihan Editor: Beda Sikap dengan Prabowo dan Ganjar tentang IKN, Anies: Kalau Ada Masalah Jangan Ditinggalkan