TEMPO.CO, Pangkalpinang - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pada hari ini, Kamis, 7 Desember 2023, meresmikan smelter titanium pertama di Indonesia yang berlokasi di di Desa Baturusa, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Smelter tersebut milik PT Bersahaja Berkat Sahabat Jaya (SSBJ).
Agus menjelaskan, smelter dengan nilai investasi yang mencapai Rp 1,3 triliun tersebut merupakan perusahaan hilirisasi mineral timah dan masuk dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). "Potensi turunan hilirisasi mineral timah ini banyak sekali yang bisa kita kembangkan. Salah satunya bahan baku membuat titanium yang memang kita prioritaskan," ujarnya di sela-sela peresmian smelter.
Menurut dia, pengembangan hilirisasi mineral dari Rare Earth atau Logam Tanah Jarang (LTJ) saat ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang bergerak di industri hilir. "Hilirisasi mineral timah nilai tambahnya sangat besar," ucap Agus.
Ia menyebutkan selama berpuluh-puluh tahun ini, Indonesia hanya mengekspor bahan mentah ke negara lain dan nilai tambahnya tidak dinikmati oleh Indonesia. "Jadi mulai sekarang harus kita ubah dengan kita yang menikmati nilai tambahnya."
Menurut Agus, Indonesia tetap bisa bertahan di tengah melambatnya perekonomian global dan kendala yang dihadapi terkait perubahan iklim dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan. Pasalnya, sektor industri manufaktur dan industri pengolahan Indonesia diyakini tetap tumbuh dan menjadi andalan.
"Pada triwulan ketiga tahun ini, sektor manufaktur bisa tumbuh dan pertumbuhannya baik lebih besar sebesar 5,02 persen year on year," kata Agus. "Pertumbuhan manufaktur bisa lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang pada kuartal ketiga mencapai 4,94 persen. Kita diatas pertumbuhan ekonomi nasional."
Sementara itu, Direktur Utama PT BBSJ, Arbi Leo mengatakan pihaknya juga akan berinovasi mengolah potensi hilirisasi mineral timah yang ada saat ini. Hal tersebut, kata dia, sejalan dengan mandat dari pemerintah yang bertujuan menghilirisasi setiap potensi mineral yang ada di setiap daerah.
Menurut dia, hilirisasi tidak hanya berhenti di produk titanium saja. "Produk dari mineral ikutan di Bangka Belitung masih sangat banyak yang bisa kita visikan menjadi hilirisasi. Ke depan kita juga akan berupaya untuk mewujudkan smelter zirkonium dimana kita juga masih punya mineral ikutan hasil produknya yaitu monasite," ucapnya.
PT BBSJ juga secara bertahap berencana menghilirisasi 17 unsur yang terdapat pada logam tanah jarang terutama monasite. "Di mineral monasite tersebut juga terdapat thorium dan uranium Jadi kami harapkan PT Bersahaja dapat didukung terus sehingga dapat ikut memajukan daerah dan juga bangsa," kata Arbi.
Pilihan Editor: Anies - Cak Imin Tak Mau Hentikan Program Hilirisasi Jokowi, Tom Lembong: Biar Pasar yang Evaluasi