TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra melarang karyawan perusahaan menggunakan jatah tiket gratis selama periode Natal dan tahun baru atau Nataru. Sebaliknya, bagaimana kalau karyawan membeli tiket pesawat pada akhir tahun?
"Boleh, dong," kata Irfan saat ditemui usai rapat bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 4 Desember 2023.
Irfan menuturkan, kebijakan melarang karyawan menggunakan jatah tiket gratis pada akhir tahun bukanlah hal yang baru. Kebijakan itu sudah diterapkan dari tahun lalu.
Adapun pelarangan ini dilakukan pada 18 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024. Pada paparan sebelumnya, Irfan menjelaskan pihaknya melakukan audit pada periode tersebut untuk karyawan yang menggunakan jatah tiket gratis atau tiket diskon.
"Jadi tidak satu pun orang Garuda atau keluarga Garuda diperbolehkan terbang di tanggal tersebut, untuk memastikan bahwa publik yang bayar itu dapat kesempatan," ujar Irfan.
Namun, Irfan tidak menjawab secara gamblang berapa banyak slot tiket gratis atau tiket diskon setiap karyawan Garuda Indonesia. Oleh sebab itu, dia menyarankan karyawan perseroan untuk menggunakan fasilitas tersebut sebelum 17 Desember 2023 dan setelah 8 Januari 2024.
Irfan juga mengungkapkan, pihaknya menyiapkan 102 unit pesawat untuk masa puncak Nataru 2023-2024. Adapun total ada 10.762 penerbangan atau naik 22 persen dibandingkan periode musim puncak Nataru tahun sebelumnya.
Sedangkan total ketersediaan tempat duduk adalah 1,89 juta tempat duduk. Ini naik 30 persen dibandingkan periode musim puncak Nataru tahun lalu.
Pilihan Editor: Di Depan Bos Garuda, Anggota DPR Ini Protes Harga Tiket Pesawat Naik 5 Kali Lipat Menjelang Akhir Tahun