TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar perencanaan pembangunan infrastruktur seperti jalan didesain lebih komprehensif, misalnya, mencakup drainase, trotoar, hingga lanskap.
"Saya hanya ingin mengingatkan dalam perencanaan ini, penyiapannya agar lebih komprehensif," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya pada Peringatan Hari Bhakti PU ke-78 di Istana Negara Jakarta, Senin, 4 Desember 2023.
Menurut dia, urusan infrastruktur jalan sudah seharusnya digabung satu paket, sebab komponen drainase, jalan, trotoar, dan lanskap merupakan satu kesatuan proyek. Dengan perencanaan komprehensif, pemborosan biaya bisa ditekan dan potensi permasalahan sosial bisa diatasi.
Kepala Negara lalu memberikan ilustrasi bila hanya dilakukan pembangunan jalan tanpa infrastruktur pelengkapnya, rakat bakal memanfaatkan pinggir jalan yang belum dibangun trotoar dengan berjualan. "Rakyat di pinggir jalan yang belum dibuat trotoar, dibuat jualan dulu. Sudah langsung kaki lima, warung-warung, semuanya di pinggir jalan. Mau buat trotoar, drainase, harus ada ongkos sosialnya lagi ke depan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengapresiasi pembangunan infrastruktur di destinasi wisata Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. "Saya melihat Labuan Bajo ada jalan bagus, trotoarnya bagus, mulai ada tanam pohon, sudah beda nih sekarang PU, bagus. Tapi masih sedikit, semennya kelihatan, kesan semen itu keras, dilunakkan dengan lanskap yang baik - sedikit kritik," katanya.
Jokowi juga mengapresiasi kerja keras dan kecepatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atas pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia. Salah satunya adalah yang terlihat dalam dalam realisasi serapan anggaran yang selalu lebih dulu dilakukan ketimbang kementerian/lembaga lain. Hal ini pula yang dinilai patut untuk ditiru oleh kementerian lain.
"Kementerian PUPR itu biasanya paling mendahului di dalam pengerjaan realisasi anggaran. Januari itu pasti sudah mulai karena kontraknya sebelumnya, itu yang saya lihat, dibanding dengan kementerian yang lain selalu mendahului, itu yang bagus," ucap Jokowi.
ANTARA
Pilihan Editor: Anies Kritik Proyek IKN, Mantan Mendag Muhammad Lutfi: Jokowi Ahli dengan Solusi Masa Depan