TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji, membeberkan potensi sumber energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia beserta pemanfaatannya. Hal itu disampaikan dalam acara Migas Goes to Campus ITB 2023.
“Jadi ini potensi energi baru terbarukan paling besar Indonesia adalah surya (energi matahari),” ujar Tutuka dalam acara yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Halo Migas Ditjen Migas pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Dalam paparan Tutuka, terlihat bahwa energi surya tersebar di seluruh Indonesia, terutama Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, dan Riau yang memiliki radiasi tinggi. Potensinya, kata dia, sangat besar kurang lebih 3.294 gigawatt. Tapi pemanfaatannya baru 323 megawatt. “Sangat kecil”.
Kemudian ada energi hidro yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia terutama di Kalimantan Utara, Aceh, Sumatera Barat, SUmatera Utara, dan Papua. Potensinya 95 gigawatt, tapi pemanfaatannya baru 6.738 megawatt.
Lalu ada bioenergi, yang juga tersebar di seluruh wilayah Indonesia baik berupa produk utama, limbah lahan perhutanan/ perkebunan, limbah industri, jenis potensinya meliputi biofuel, biomassa, dan biogas. Potensinya 57 gigawatt dengan pemanfaatan yang baru 3.118 megawatt.
EBT yang dimanfaatkan atau dalam persentasi bauran energi mencapai 12,3 persen