TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar buka suara terkait kinerja perbankan dalam menyalurkan dana sepanjang tahun ini. Dia mengatakan bahwa wajar saja jika pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini melambat.
“Pertumbuhan kredit maupun pertumbuhan DPK yang terjadi memang saya rasa wajar kalo lebih rendah sedikit dibanding tahun lalu, karena memang itu kan rebound dari kondisi pandemi yang besar,” ujar Mahendra Siregar ketika ditemui di Shangri-La Hotel, Jakarta, Kamis, 30 November 2023.
Namun, Mahendra Siregar menyebut saat ini perbankan masih memiliki ruang likuiditas cukup besar untuk menyalurkan kredit. Hal ini, terlihat dari rasio simpanan terhadap kredit atau loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada posisi 83 persen.
“Kalau saya melihatnya dari kacamata kondisi LDR, apa yang ada di perbankan itu di kisaran 83 persen masih menunjukkan bahwa ruang dari peningkatan potensi alokasi kredit masih besar,” tuturnya.
Secara keseluruhan, kata Mahendra Siregar, dia melihat bahwa kondisi likuiditas, kondisi kesehatan perbankan, maupun kondisi alokasi kredit, masih memiliki ruang yang besar untuk ditingkatkan. “Yang perlu juga dijaga adalah potensi pertumbuhan di sektor riil,” ujar dia.
“Karena pada akhirnya kan kebutuhan pemberian kredit, peningkatan investasi, atau modal kerja maupun kebutuhan lainnya sangat bergantung pada kondisi pertumbuhan di sektor riil,” ucap Mahendra Siregar.
Lebih lanjut, Mahendra Siregar mengatakan bahwa pemerintah betul-betul menjaga hal tersebut di penghujung 2023 dan 2024 nanti. “Tentu ini akan memberikan peluang respons dari kondisi perbankan yang sama baiknya,” kata dia.
Pilihan Editor: IHSG di Sesi Pertama Hari Ini Sempat Menguat Tinggi, Debut Manis Emiten Baru AYAM