TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan pencapaian pendapatan dari industri asuransi jiwa per kuartal ketiga 2023. Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan pada perode Januari-September 2023 industri asuransi jiwa berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp 162,87 triliun.
“Secara umum terjadi penurunan sebesar 0,6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022,” ujar Budi dalam konferensi pers di Rumah AAJI, Jakarta Pusat, pada Rabu, 29 November 2023.
Menurut Budi, penurunan total pendapatan secara umum desebabkan karena adanya penurunan pada komponen pendapatan premi yang tercatat negatif 7,7 persen. Hingga September 2023, kata dia, total pendapatan premi asuran jiwa mencapai Rp 132,04 triliun atau turun Rp 11,04 triliun dari Rp 143,08 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan itu utamanya disebabkan oleh kinerja premi produk asuransi yang dikaitkan dengan asuransi (PAYDI) atau unit link yang menurun 22,4 persen menjadi Rp 64,37 triliun. Namun, pendapatan premi produk asuransi jiwa tradisional secara konsisten terus meningkat.
Pada periode Januari hingga September 2023, pendapatan dari produk tradisional mencapai Rp 67,67 triliun atau tumbuh 12,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan unit link hampir sama dengan produk tradisional, ini menunjukkan adanya shifting produk.
“Mengindikasikan pemahaman masyarakat terhadap produk asuransi kini lebih baik, sejalan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa literasi asuransi meningkat ke angka 31,72 persen pada 2022," ucap Budi.
Sama halnya dengan pendapatan premi, kinerja klaim asuransi juga terkontraksi, menjadi Rp 4,19 triliun dari Rp 4,39 triliun atau turun 4,7 persen dibandingkan peride sebelumnya. Di sisi lain, pendapatan dari hasil investasi meningkat tajam, yakni tumbuh 72,5 persen menjadi Rp 23,42 triliun dari Rp 13,58 triliun.
Adapun pendapatan lainnya tumbuh 13,8 persen menjadi Rp 3,22 triliun dari Rp2,84 triliun. “Dapat kami sampaikan bahwa industri asuransi jiwa merupakan industri yang kuat, oleh karenanya kami tetap berkomitmen untuk senantiasa memenuhi setiap kewajibannya kepada para pemegang polis," kata Budi.
Pilihan Editor: Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Industri Asuransi Jaga Kepercayaan Nasabah