TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Yusuf Wibisono mengungkapkan program kerja dari calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang paling berat dan mahal untuk direalisasikan. Bagaimana analisisnya?
"Program terkait kota menurut saya salah satu program yang paling berat dan mahal dari Capres Anies - Muhaimin (Amin)," kata Yusuf pada Tempo, Senin malam, 27 November 2023.
Dia menuturkan tidak menemukan program membangun 14 kota seperti Jakarta dalam dokumen visi-misi Anies dan Muhaimin. Tapi yang ada adalah membangun kota maju dan berdaya saing.
"Target Amin terhitung tinggi seperti mewujudkan kota layak huni dengan jaringan transportasi massal, fasilitas pendidikan dan kesehatan, air bersih, sanitasi, energi terbarukan, ruang terbuka hijau hingga pengelolaan sampah," ucap Direktur Institute For Demographic and Poverty Studies (Ideas) ini.
Menurut Yusuf, anggaran yang dibutuhkan untuk program tersebut tidaklah kecil. Misalnya, infrastruktur transportasi massal berfokus pada pembangunan jaringan rel kereta api, yaitu sekitar 1.300 kilometer di Sumatera, 1.750 kilometer di Sulawesi, 2.400 kilometer di Kalimantan dan re-aktiviasi 2.700 kilometer di Jawa.
"Dibutuhkan lebih dari Rp 500 triliun," tutur Yusuf.
Dia menyebut keberadaan infrastruktur konektivitas berupa jaringan kereta api tersebut akan menjadi krusial dalam mendorong kemajuan kota-kota. Selain itu, butuh keberanian politik.
"Misal, mengalihkan anggaran pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) untuk pembangunan jaringan rel kereta api di seluruh pulau penting ini," ucap Yusuf.
Tak hanya itu, tantangan lain datang dari kecepatan urbanisasi seiring tekanan jumlah penduduk. Dia menuturkan kota-kota besar dan daerah penyangga bahkan membentuk megapolitan.
Pada 2045, diperkirakan sekitar 75 persen penduduk tinggal di daerah perkotaan. Adapun Pulau Jawa akan mengalami urbanisasi tertinggi.
Pada 2035, diperkirakan 90 persen penduduk Jawa akan tinggal di daerah perkotaan. Menurut Yusuf, seiring urbanisasi yang masif, tantangan terbesar adalah menjaga daya dukung kota untuk keberlanjutan.
"Jika Capres Amin ingin mendorong kota yang maju, setidaknya 10 metropolitan harus mendapat perhatian tertinggi, yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Makassar dan Manado," beber Yusuf.
Adapun tantangan terbesar adalah meningkatkan efisiensi kota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Misalnya, mencegah kemacetan total (grid-lock) di 10 metropolitan tersebut dengan mengembangkan transportasi massal yang ramah lingkungan.
"Menjadi krusial juga adalah menurunkan ketergantungan kota pada jalan tol yang tidak ramah lingkungan," tutur Yusuf.
Sebelumnya diberitakan, Co-captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Leontinus Alpha Edison, mengatakan keduanya akan membangun 14 kota dengan konsep kemajuan seperti DKI Jakarta jika terpilih dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Dia menyebut 14 kota itu nantinya akan memiliki tingkat ekonomi dan fasilitas yang sama seperti Jakarta.
"Nah itu sih sebenarnya 14 kota ini mau dibuat seperti Jakarta dari segala aspeknya," kata Leon saat ditemui usai acara diskusi di Kalibata, Jakarta Selatan pada Sabtu, 18 November 2023.
Dia menjelaskan, pembangunan 14 kota tersebut akan dilakukan dengan melihat potensi, karakteristik, keunikan, kekhasan suatu daerah. Leon pun menyebut desain yang mirip Jakarta bukan soal kepadatan dan kesemrawutannya.
"Ini mungkin supaya lebih jelas ya. Bukan soal kepadatannya. Tapi kita coba ambil sisi dinamis ekonominya," kata dia.
Selain aspek ekonomi, Leon menyatakan kota-kota tersebut dirancang untuk memiliki fasilitas kesehatan yang maju seperti Jakarta. Tak hanya itu, Anies dan Muhamin berencana meningkatkan pelayanan pendidikan, aspek hiburan, transportasi, dan infrastruktur di 14 kota tersebut.
AMELIA RAHIMA SARI | YUNI ROHMAWATI
Pilihan Editor: Sikap Capres Soal IKN: Anies Tolak, Prabowo Lanjut