TEMPO.CO, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) optimistis capaian kontrak baru tumbuh 5 persen hingga 10 persen pada 2024, meskipun terdapat kemungkinan tahun politik dan gejolak geopolitik dunia memberikan dampak bagi kinerja perusahaan.
Pasalnya, terdapat peningkatan anggaran infrastruktur pemerintah pada tahun depan menjadi sebesar Rp422,7 triliun atau naik 5,8 persen dari Rp399,6 triliun di 2023, serta alokasi anggaran pembangunan infrastruktur di bu Kota Negara (IKN) sebesar Rp35 triliun.
"Target kontrak pada kegiatan pemilu lima tahun sekali biasanya memang agak mengendur, tetapi karena Kementerian Keuangan meningkatkan anggaran, kami juga tingkatkan anggaran sebesar 5 persen sampai 10 persen," kata Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dalam acara "Public Expose 2023" di Jakarta, Senin 27 November 2023.
Entus menambahkan, perkiraan peningkatan proyek baru tersebut antara lain sebagian merupakan proyek besar yang berasal dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), pengelolaan air dan limbah, dan sebagainya.
Adapun pengelolaan air dan limbah menjadi salah satu bagian dari sektor lingkungan, sosial, dan tata kelola, yang menjadi alternatif pendapatan perusahaan pada tahun depan. Perseroan menargetkan pengolahan air dan limbah di IKN di 2024.
Kontrak baru naik 58 persen