Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata memaparkan, per Oktober 2023, Adhi Karya memperoleh kontrak baru sebesar Rp30,3 triliun atau naik 58 persen dari Rp19,1 triliun pada Oktober 2022.
"Capaian ini telah melewati target yang telah kami tetapkan sebesar Rp27 triliun pada tahun ini," ucap Pundjung.
Pundjung memerinci, berdasarkan segmennya, capaian kontrak baru tersebut didominasi oleh lini bisnis utama Adhi Karya, yaitu teknik dan konstruksi sebesar 92 persen, sedangkan sisanya sebesar 2 persen di sektor properti dan lainnya sebesar 6 persen.
Sementara berdasarkan sumber pendanaan proyek, capaian kontrak baru Perseroan berasal dari pemerintah sebesar 31 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 27 persen, Badan Usaha Pelaksana (BUP) 15 persen, Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) 13 persen, serta swasta dan lainnya 14 persen.
Lalu jika berdasarkan tipe pekerjaan, realisasi kontrak baru hingga bulan lalu meliputi jalan dan jembatan 44 persen, gedung 20 persen, perkeretaapian 14 persen, Teknik dan Instalasi (Engineering and Installation/E&I) 8 persen, serta lainnya 15 persen.
Pilihan editor: Garap Dua Proyek Baru Baru IKN Senilai Rp 1,1 T, Hutama Karya Gandeng Adhi Karya dan WIKA