Pada 2024 mendatang, para ahli Kaspersky memperkirakan para penjahat siber akan memanfaatkan popularitas sistem pembayaran langsung, yang mengakibatkan munculnya malware clipboard dan peningkatan eksploitasi Trojan mobile banking. Misalnya kelompok penjahat siber Grandoreiro telah berekspansi ke luar negeri, menargetkan lebih dari 900 bank di 40 negara.
“Untuk tetap menjadi yang terdepan, lembaga dan organisasi keuangan harus secara proaktif menyesuaikan strategi keamanan siber,” ucap Marc Rivero. “Memperkuat pertahanan untuk melindungi aset dan data sensitif mereka.”
Tren mengkhawatirkan lainnya pada 2024 adalah meningkatnya paket backdoor open source—software yang bisa digunakan untuk masuk ke dalam sistem, aplikasi atau jaringan tanpa harus melalui proses autentikasi. Penjahat siber akan mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak sumber terbuka yang banyak digunakan. Sehingga membahayakan keamanan dan berpotensi menyebabkan pelanggaran data dan kerugian finansial.
Selain itu, para ahli memperkirakan kelompok afiliasi dalam ekosistem penjahat siber akan menunjukkan struktur yang lebih fleksibel di tahun mendatang. Dengan anggota yang sering berpindah atau bekerja untuk beberapa kelompok secara bersamaan. Kemampuan beradaptasi ini akan mempersulit penegakan hukum untuk melacak mereka dan memerangi kejahatan dunia maya secara efektif.
“Kunci keberhasilannya terletak pada membina kolaborasi antara sektor publik dan swasta, membentuk garda depan persatuan untuk melawan risiko ancaman yang berkembang,” tutur Marc Rivero. “Sehingga dapat membentuk medan keamanan siber yang kokoh bagi sektor keuangan di tahun mendatang.”
Pilihan editor: Terpopuler: Situs Web Kemenhan Dibobol Ini Kata Pakar Siber, OJK Sebut Kredit Macet 20 Pinjol di Atas 5 Persen