TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyebut sustainability atau keberlanjutan menjadi tantangan industri financial technology (fintech) saat ini. Karena itu, kemampuan menggapai keuntungan menjadi hal yang penting dimiliki.
"Tanpa itu, jangan harap investor akan mau (berinvestasi)," kata Mahendra dalam acara Bulan Fintech Nasional & 5th Indonesia Fintech Summit & Expo 2023 di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2023.
Karena itu, Mahendra mengingatkan agar pelaku fintech tidak hanya membicarakan soal growth atau pertumbuhan. "Tanpa sustainable, no survival (tidak bisa bertahan)," tuturnya.
Selain isu keberlanjutan, lanjut Mahendra, isu yang harus menjadi perhatian adalah isu perlindungan konsumen dan perlindungan masyarakat. Menurut dia, kepercayaan masyarakat terhadap fintech tidak boleh tergerus.
Ihwal keberlanjutan perusahaan fintech, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK M. Ikhsanudin sebelumnya mengatakan bahwa data statistik menunjukkan 64 persen perusahaan fintech masih di bawah 5 tahun. Sementara yang sudah eksis dan lebih dari 20 tahun baru sekitar 2,7 persen.
Mengutip Antara, Ikhasudin mengatakan belum dapat disimpulkan bahwa perusahaan fintech akan bertahan lama atau berusia tua. Sebab, sebagian besar masih berusia sangat muda sehingga perlu ditata dengan baik.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: Pemilik Kedai Mie Arunika Cerita Pinjol Bantu Naikkan Omzet Penjualan hingga Lebih dari 50 Persen