TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 akan terus menjadi instrumen yang akan menjaga perekonomian dan masyarakat Indonesia. “Dengan postur yang tetap digarap,i” ujar Sri Mulyani dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2024 yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Bisniscom, Kamis, 23 November 2023.
APBN 2024 sesuai dengan tujuan tersebut difokuskan kepada area yang merupakan fondasi penting. Mulai dari kesehatan senilai Rp 186,4 triliun; pendidikan Rp 660,8 triliun; perlindungan sosial yang menjadi andalan pada saat ekonomi sering bergejolak Rp 493,5 triliun; ketahanan pangan Rp 108,8 triliun; ketahanan energi Rp 444,2 triliun; infrastruktur Rp 422,7 triliun; dan agenda di bidang hukum dan pertahanan sebesar Rp 324,1 triliun.
Selain itu, dalam merespons situasi seperti El Nino dan meningkatnya harga pangan, Kemenkeu juga akan menggunakan instrumen seperti menambah bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat. “Dan juga memberikan bantuan beras,” ucap Sri Mulyani.
Selain itu, bendahara negara juga melihat sektor properti yang masih perlu dipacu. Sehingga, Kemenkeu memberikan dukungan bagi pembelian rumah komersil di bawah Rp 2 miliar, di mana pajak pertambahan nilainya (PPN) ditanggung oleh pemerintah secara 100 persen hingga Juni 2024. Kemudian 50 persen sampai dengan akhir tahun 2024.
Kemenkeu juga akan memberikan dukungan perumahan terutama untuk masyarakat berpendapatan rendah. Caranya dengan memberikan bantuan biaya administrasi yang selama ini juga diidentifikasi sebagai salah satu kendala bagi mereka untuk membeli melalui kredit.
“Ini adalah langkah-langkah yang ayang kami lakukan masih di dalam konteks terus bisa terjaga stabilitasnya,” tutur Sri Mulyani. “Dan 2024 tentu tujuannya agar ekonomi terus bisa terjaga stabilitasnya dan momentum pertumbuhan ekonomi tidak mengalami pelemahan.”
Pilihan editor: Kemenkeu di Tahun Politik, Sri Mulyani: Tetap Fokus Selesaikan Fondasi Indonesia Emas 2045