TEMPO.CO, Jakarta - Stafsus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastruktur Energi Ego Syahrial mengatakan transisi energi menjadi hal mendesak.
Pasalnya, kebutuhan energi di Indonesia bakal terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk yang diprediksi mencapai 330 juta pada 2060. Sementara hingga saat ini, kata Ego, Indonesia masih banyak mengimpor energi fosil untuk memenuhi kebutuhan.
"Impor akan meningkat di tahun-tahun berikutnya dan berdampak pada beban keuangan negara," tutur Ego dalam acara Tempo Energy Day 2023 di Jakarta, Selasa, 21 November 2023.
Tak cuma kebutuhan yang meningkat, Ego menuturkan, energi di Indonesia turut dipengaruhi dinamika global. Misalnya, situasi geopolitik yang bisa berpengaruh pada harga. Padahal, pada 2022, untuk memenuhi kebutuhan minyak seluruh kilang saja Indonesia mesti mengimpor lebih dari 36 persen terhadap kebutuhan kilang.
"Begitu juga untuk bahan bakar minyak (BBM), terutama gasoline, yang masih impor hampir 37 persn dari total kebutuhan kita," ujar Ego.
Kebutuhan energi penduduk 330 juta jiwa