TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini yang banyak menarik perhatian pembaca adalah mengenai kritik sejumlah ekonom tentang sepinya minat investor asing pada proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN. Padahal pemerintah sudah melakukan berbagai pendekatan dan menjanjikan sejumlah kemudahan investasi. Sepinya investor asing tersebut sempat diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Kamis, 16 November 2023. Menurut Jokowi, hingga saat ini belum ada investor luar negeri di IKN.
Berita lain yang juga banyak dibaca adalah mengenai Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengklaim banyak investor asing yang berminat masuk ke proyek IKN. Jokowi mengatakan Letter of Intent dari investor asing untuk proyek Ibu Kota Nusantara menumpuk. Ia meyakini IKN masih banyak peminat, meskipun belum ada realisasi investasi asing yang masuk.
Lalu berita tentang tanggapan PT Pertamina (Persero) tentang dana perseroan yang ditahan di Venezuela. Pernyataan tersebut menanggapi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut ada dana US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,62 triliun (asumsi kurs US$ 1 = Rp 15.426) milik Pertamina yang ditahan di Venezuela.
Kemudian berita mengenai Perum Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, memperpanjang pemberian bantuan beras kepada masyarakat di OKU Raya hingga Juni 2024.
Berikut rangkuman berita terkini Tempo.co.
- Menengok Kritik dari 3 Ekonom tentang Sulitnya Investor Asing di IKN
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa sampai pekan ini, atau pekan kedua November 2023 belum ada investor asing yang masuk untuk proyek Ibu Kota Nusantara disingkat IKN di Kalimantan Timur.
"Sampai saat ini belum ada (investor luar negeri). Tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk. Kita lihat saja nanti pasti akan masuk," kata Jokowi.
Demikian disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan pers usai menghadiri APEC CEO Summit, di San Francisco, Amerika Serikat, Kamis 16 November 2023 waktu setempat, sebagaimana disaksikan dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat.
Meskipun pemerintah telah mencanangkan IKN sebagai proyek strategis, kritik dari para ekonom menunjukkan bahwa masih banyak hambatan dalam menarik investasi, khususnya dari investor asing.
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita, menyoroti aspek kelayakan bisnis dan investasi dari IKN. Menurutnya, investor asing memiliki pandangan yang jauh lebih objektif dan tidak terikat oleh hubungan politik-ekonomi di dalam negeri.
"Mereka lebih jernih dalam menilai dan memproyeksikan peluang investasi di IKN," ungkap Ronny saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 18 November lalu.
Dengan belum masuknya investasi asing, Ronny menilai perlu dilakukan kajian ulang menyeluruh terkait proyek ini.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Jokowi Klaim LOI Investor Asing IKN Numpuk…