TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan belum ada investor asing yang merealisasikan penanaman modalnya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Otorita IKN buka suara soal hal tersebut.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan ada sejumlah investor asing yang menjadi mitra investor domestik dalam peletakan batu pertama alias groundbreaking di IKN. Sebagai informasi, groundbreaking di Nusantara sudah dilakukan dua kali, yakni pada Oktober dan November 2023.
"Pertama, groundbreaking Hotel Nusantara yang bermitra dengan Swissotel owned by Accor Group dari Swiss," kata Agung pada Tempo, Sabtu, 18 November 2023.
Kedua, adalah groundbreaking proyek Superblok Pakuwon yang bermitra dengan Marriott International dari Amerika Serikat. Ketiga, ada Rumah Sakit atau RS Mayapada yang bermitra dengan Apollo Hospital dari India.
Kemudian ada proyek PLTS 50 Megawatt oleh PLN yang bekerjasama dengan Sembcorp asal Singapura. Terakhir, ada groundbreaking Pusat Pelatihan Nasional Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang bekerja sama dengan Federasi Sepak Bola Internasional alias FIFA.
"Hingga saat ini terdapat lebih dari 300 letter of intent (LOI)," ucap Agung.
Dia menjelaskan, 40 persen di antaranya dari calon investor asing. Sementara sisanya dari investor domestik.
Jadi, ucap dia, minat investor domestik sangat tinggi. Pasalnya, menurut dia, investor domestik lebih cepat memahami situasi, menghitung risiko maupun profit, dan proses bisnisnya.
"Sehingga lebih cepat masuk dan mengambil keputusan," tutur Agung. "Kami juga jadinya mengutamakan para investor pelopor ini karena lebih berani mengambil keputusan."
Sebelumnya diberitakan, Jokowi mengatakan sampai saat ini belum ada investasi asing yang masuk untuk proyek IKN. Tapi dia optimistis, setelah investor dalam negeri bergerak masuk, dari luar akan bermunculan.
“Kita lihat saja, nanti pasti akan masuk,” kata Jokowi dalam keterangan pers usai menghadiri Forum Ekonomi Asia Pasifik atau APEC CEO Summit, San Francisco, Amerika Serikat pada Kamis, 16 November 2023.
Salah satu poin utama dalam pidatonya adalah mengenai pembangunan IKN. Jokowi menyebut IKN sebagai kota pintar berbasis hutan dan alam 70 persen, dengan area hijau 80 persen.
"Indonesia tengah membangun transportasi publik berbasis energi hijau yang terbuka di berbagai sektor infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan," tutur dia.
AMELIA RAHIMA SARI | DANIEL A FAJRI
Pilihan Editor: Garap Dua Proyek Baru Baru IKN Senilai Rp 1,1 T, Hutama Karya Gandeng Adhi Karya dan WIKA