TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan meski pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 tercatat anjlok 4,94 persen year on year (YoY)—kuartal sebelumnya 5,17 persen—tapi investasi tumbuh.
“Tercatat tumbuh (investasi) sekitar 5,77 persen YoY dari kuartal sebelumnya 4,63 persen YoY,” ujar dia saat dihubungi pada Senin, 6 November 2023.
Menurut dia, peningkatan laju investasi didorong oleh investasi bangunan yang terindikasi dari penjualan semen sepanjang kuartal III 2023. di mana tercatat tumbuh 6,8 persen YoY dari kuartal sebelumnya yang terkontraksi -3,1 persen YoY.
Sementara itu, investasi non-bangunan cenderung melambat, dengan terindikasi oleh penjualan alat berat pada kuartal ketiga 2023. Angkanya tercatat tekontraksi -14,2 persen YoY dari kuartal sebelumnya 4,1 persen YoY.
“Penurunan laju penjualan alat berat dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas terutama batu bara di tengah perlambatan ekonomi global pada tahun ini,” tutur Josua.
Baca Juga:
Selain itu, perlambatan investasi non-bangunan juga terindikasi dari perlambatan impor barang modal pada kuartal III 2023. “Tercatat 0,9 persen YoY dari kuartal sebelumnya 17,7 persen YoY,” ucap Josua.
Selanjutnya: Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)....