TEMPO.CO, Nusa Dua - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono, mengatakan para pelaku usaha sawit optimistis menyambut peluang pada 2024 di tengah ketidakpastian global.
“Kami melihat adanya volatilitas harga minyak kelapa sawit yang dikombinasikan dengan produktivitas yang stagnan. Faktor-faktor tersebut mengindikasikan adanya ketidakpastian dalam perdagangan global sehingga ketahanan bisnis perlu ditingkatkan,” ujar Eddy dalam acara IPOC 2023, di Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis, 2 November 2023.
Eddy berharap pemerintah Indonesia dapat mengambil langkah-langkah yang bijaksana untuk menjaga daya saing industri kelapa sawit Indonesia dengan memperkuat produksi minyak sawit berkelanjutan.
Di tengah melemahnya laju ekonomi global dan inflasi yang dialami oleh sepertiga negara di dunia, diikuti dengan situasi geopolitik dunia seperti perang Russia-Ukraina serta perang Palestina-Israel, kata Eddy, industri sawit Indonesia perlu mengambil langkah untuk tetap bertahan dalam ketidakpastian pasar.
“Beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan ketahanan industri sawit adalah melalui program replanting dan penggunaan energi terbaharukan melalui bioavtur,” tutur Eddy. “Kami yakin dengan kebijakan pemerintah yang tepat, industri kelapa sawit dapat tumbuh dengan mantap di tengah dinamika pasar dan perekonomian.”
Selanjutnya: Melihat perkembangan global, sangat menarik untuk....