TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Cina Li Keqiang meninggal dunia pada Jumat 27 Oktober 2023. Li meninggal akibat serangan jantung di usia 68 tahun. Sebelumnya, Li menjabat sebagai PM Cina selama satu dekade. "Saya sangat sedih mengetahui meninggalnya mantan Perdana Menteri China Li Keqiang," kata Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui twitnya di X, pada 27 Oktober 2023.
Li Keqiang adalah pendukung ekonomi pasar terbuka. Karena hal tersebut, Li sempat dipinggirkan oleh Xi Jinping yang tidak setuju dengan ekonomi pasar terbuka. Pada akhirnya, ia harus tunduk pada preferensi Xi untuk lebih mengontrol negara dan bekas basis kekuasaannya. Selama menjadi PM Cina, Li juga sering berkomunikasi dengan Presiden Jokowi.
Tercatat pada 7 Mei 2018 merupakan kali pertama Li melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Saat itu ia diterima oleh Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor. Jokowi dan Li kemudian mengikuti upacara penyambutan tamu negara di halaman depan Istana Bogor. Setelahnya, Jokowi mengajak Li ke halaman belakang Istana untuk menanam pohon kamper.
Tujuan Li berkunjung adalah untuk membahas rencana tindak lanjut inisiatif jalur sutra maritim abad ke-21 atau Belt and Road bersama dengan Indonesia. Selain itu, ia membahas proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang sekarang terealisasi menjadi Whoosh.
Lima tahun berselang, pada 8 September 2023 Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Li di Istana Merdeka. Di pertemuan itu, Jokowi mendorong agar Cina ikut mendukung realisasi sejumlah komitmen kerja sama dan investasi di Indonesia.
Jokowi juga berharap bahwa proyek kerja sama kereta cepat Jakarta-Bandung dapat segera diselesaikan. Selain itu, Presiden Jokowi juga mendorong implementasi konkret kerja sama antara Indonesia dan Cina dalam pembangunan IKN atau bu Kota Nusantara di Kalimantan.
Pada pertemuan tersebut kedua pemimpin negara juga membahas terkait optimalisasi kerangka kerja sama di bidang perdagangan dan investasi yang menguntungkan. Jokowi juga meminta Cina menambah daftar ekspor produk Indonesia ke sana. Sebelum pertemuan resmi tersebut, Jokowi sempat mengajak Li berbincang empat mata di Gazebo Istana Merdeka.
Setelah pertemuan di Istana Merdeka, kini giliran Jokowi yang bertandang ke Beijing dalam rangka pertemuan bilateral pada 17 Oktober 2023. Di sana, ia meminta Li untuk mendorong percepatan realisasi investasi negaranya di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Ia juga mengharapkan Cina dapat menyelesaikan rencana penandatanganan MoU untuk pembangunan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara, serta realisasi proyek tenaga angin dan tenaga surya.
Saat bertemu Li, Jokowi mengatakan sejumlah kerja sama Indonesia-RRT dalam beberapa bidang, seperti investasi dan infrastruktur dapat turut menguatkan kerja sama regional dan internasional. “Perdamaian dan stabilitas menjadi kunci utamanya,” kata Jokowi pada 17 Oktober 2023. Dalam bidang perdagangan, Jokowi menyampaikan kepada Li Keqiang untuk juga mendukung perluasan akses pangan hingga produk pertanian dan perikanan Indonesia di Cina.
Pertemuan pada 17 Oktober 2023 di Diaoyutai State House, Beijing menjadi kali terakhir bertemunya Jokowi dan Li Keqiang.
ANANDA RIDHO SULISTYA | DANIEL A. FAJRI | REUTERS | AHMAD FAIZ IBNU SANI | EKA YUDHA SAPUTRA
Pilihan Editor: Jokowi Terima Kunjungan PM Cina Li Keqiang di Istana Bogor