TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berencana membuat program akselerasi 1,5 juta hektare rawa-rawa untuk lahan pertanian. Ia mengatakan komoditas yang akan ditanam adalah jagung dan padi.
"Ada potensi besar di indonesia yakni lahan rawa-rawa yang bisa digarap. Kami fokus garap dulu meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang lebih mudah," kata Amran saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Senin, 30 Oktober 2023.
Ia mengatakan kementeriannya sedang mengusulkan anggaran untuk melaksanakan program ini. Amran pun telah mengumpulkan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia pada Senin, 30 Oktober di kantornya. Dia bahkan mengancam akan memotong atau mengalihkan anggaran program ini bagi Dinas Pertanian yang tidak hadir dalam pertemuan itu.
"Kalau tidak serius kan kasihan itu anggaran, contoh dikasih traktor bibit tapi tidak dipakai, ya kami alihkan saja kepada wilayah yang serius," kata dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan Indonesia memang memiliki potensi besar berupa rawa-rawa untuk dijadikan lahan pertanian. Menurut dia, ada banyak lahan rawa-rawa yang tidak terlalu sulit untuk digarap dan sudah siap ditanam. Termasuk, lahan tadah hujan, lahan lembah, dan lahan pasang surut.
"Ini semua yang potensial segera diproses produksi, segera dikejar," kata Suwandi saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Senin, 30 Oktober 2023.
Ia menyebutkan wilayah rawa-rawa yang akan digarap untuk program ini, antara lain Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Suwandi berujar pihaknya tengah mengusulkan anggaran tambahan untuk program ini.
Perencanaan dan siapan penanaman di lahan rawa-rawa ini, kata dia, sudah dimulai. Dia menargetkan Penanaman dapat dimulai pada November 2023 sehingga dapat panen pada Februari 2024 mendatang. Lalu penanaman pada Desember 2023 dan panen pada Maret 2024.
"Pokoknya ada air langsung tanam ini. Sudah mulai disiapkan bibitnya, pupuknya," ujarnya. "November ini sebelah utara khatulistiwa kan air sudah cukup, yang selatan katulistiwa ini bulan November sudah mulai bergerak tanam."
Pilihan Editor: Ekonom Ingatkan Anies, Ganjar, dan Prabowo: Melanjutkan IKN, Beban Berat APBN