TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS semakin melemah. Untuk mendorong kurs rupiah kembali menguat, pemerintah melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tengah menyiapkan sejumlah langkah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga Ketua KSSK mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan paket kebijakan agar rupiah tidak terus melemah.
Pada Rabu, 25 Oktober 2023 pagi, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta tembus nyaris Rp 16 ribu per dolar AS. Kurs rupiah melemah sebesar 0,13 persen atau 21 poin menjadi Rp15.870 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.849 per dolar AS.
Paket kebijakan itu, kata Sri Mulyani, utamanya untuk merespons agar kondisi sektor riil, inflasi, nilai tukar hingga stabilitas sistem keuangan dalam negeri tetap terjaga. Selain itu, paket kebijakan dibuat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5 persen di tengah tingginya dinamika global saat ini.
"Kami sedang menyiapkan berbagai langkah paket kebijakan nanti agar sektor riil tetap terjaga, masyarakat kelas menengah terutama kelompok bawah daya belinya terutama dalam menghadapi El Nino bisa didukung melalui instrumen yang segera kita rumuskan," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 23 Oktober 2023.
Untuk memastikan kondisi sektor keuangan tetap stabil, Sri Mulyani menjelaskan bahwa KSSK akan melaksanakan rapat berkala pada akhir Oktober untuk mengevaluasi secara teliti dan melakukan berbagai stress test.
"Akan dilakukan berbagai langkah mengamankan. Ada adjustment pasti namun itu adalah di dalam untuk terus menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi tetap bisa berjalan secara sustainable," katanya.
Selanjutnya: Jokowi klaim depresiasi rupiah...