TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, mengatakan pemerintah menerapkan tiga strategi saat menghadapi pandemi Covid-19 di tengah ketidakpastian global. Dengan tiga strategi itu, per 21 Juni 2023 lalu, Indonesia resmi keluar dari status pandemi dan menuju masa endemi.
“Kita perlu bersyukur Indonesia bisa keluar dari kondisi itu. Kenapa tidak seperti negara-negara di luar yang berkepanjangan? Karena menurut saya, strategi yang kita gunakan itu tepat,” ujar Moeldoko dalam acara peluncuran capaian kinerja 2023, dikutip melalui YouTube Forum Merdeka Barat (FMB), Selasa, 24 Oktober 2023.
Pertama, kata Moeldoko, yakni bagaimana pemerintah menekan agar Covid-19 memiliki risiko terendah. “Pemerintah semaksimal mungkin menekan jangan sampai banyak yang meninggal atau sakit,” tuturnya.
Strategi kedua, ialah pemerintah berusaha agar tidak ada lagi masyarakat yang kelaparan atau kesulitan makan akibat pandemi Covid-19. Dalam mewujudkan upaya ini, dilakukan dengan memberikan bantuan sosial secara masif agar masyarakat Indonesia tidak ada yang kesulitan dalam sektor makanan.
Strategi ketiga adalah bagaimana pemerintah menjaga sektor usaha agar tidak terganggu pandemi Covid-19. “Ketiga, yang juga sangat penting, adalah tidak ada koperasi, UMKM, atau korporasi yang gagal, sehingga tidak bisa menjalani bisnisnya,” kata Moeldoko. Melalui strategi ini, berbagai insentif diberikan oleh pemerintah.
Lebih lanjut, kata Moeldoko, ketiga strategi ini harus diikuti oleh taktik berupa gas dan rem. “Begitu situasinya naik, semua kegiatan direm. Pas longgar, speed-nya ditambah lagi,” tuturnya. Inilah yang menjadi jawaban bagaimana Indonesia bisa keluar dari pandemi Covid-19.
Namun begitu, belakangan muncul kondisi geopolitik yang memanas, salah satunya perang antara Rusia dan Ukraina. Menurut Moeldoko, perang ini berdampak luas, tak terkecuali ke Indonesia. “Bahkan orang-orang yang di pegununungan pun merasakan. Tapi, sekali lagi, pemerintah bisa mengelolanya dengan baik,” ucapnya.
Pilihan Editor: Bos BCA Cerita Tantangan Mengajarkan Transaksi Digital ke Nasabah Senior: Gak Gampang, Banyak Kendala