TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini yang banyak mendapat perhatian pembaca adalah mengenai keputusan pemerintah untuk menggelontorkan insentif ke sektor properti pada 2024. Melalui insentif tersebut, nanti pemerintah akan menanggung seluruh pajak pertambahan nilai atau (PPN) untuk rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar.
Berita lain yang banyak dibaca adalah mengenai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno mendukung rencana proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Menurut Sandiaga, rencana proyek ini bisa membantu promosi destinasi wisata dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Lalu berita mengenai perjalanan Kereta Cepat Whoosh yang sempat dua kali terganggu.
Kemudian berita mengenai Seniman sekaligus budayawan, Butet Kartaredjasa mengkritik soal majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilu 2024 mendatang. Butet menilai Gibran tak cukup berpengalaman dalam dunia politik karena baru menjabat sebagai Wali Kota Solo sekitar dua tahun.
Berikut rangkuman berita terkini Tempo.co.
1.Gelontorkan Insentif Sektor Properti, Pemerintah Tanggung 100 Persen PPN Rumah Harga di Bawah Rp 2 Miliar
Pemerintah resmi menggelontorkan insentif pada sektor properti untuk masyarakat hingga 2024. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hal tersebut sudah disetujui Presiden Jokowi dalam rapat kabinet Selasa, 24 Oktober 2023.
Adapun insentif itu berupa pajak pertambahan nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah serta bantuan biaya administrasi. Pajak ini diberikan untuk pembelian rumah atau properti senilai kurang dari Rp 2 miliar.
"Ini berlaku PPN 100 persen ditanggung pemerintah sampai Juni tahun depan," ujar Airlangga dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023, Selasa, 24 Oktober 2023. "Jadi, diharapkan backlog sektor properti bisa tersalurkan."
Setelah Juni 2024 hingga Desember 2024, pemerintah menanggung PPN sebesar 50 persen rumah di bawah Rp 2 miliar.
Tak hanya itu, pemerintah juga akan membantu biaya administratif sebesar Rp 4 juta untuk pembelian rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) hingga tahun depan.
Pemerintah berharap dua jenis insentif itu bakal mendorong pertumbuhan sektor perumahan yang terkontraksi hingga 0,67 persen sebelumnya. Padahal, selama ini sektor perumahan dan konstruksi termasuk sektor ekonomi yang memberi efek ganda bagi subsektor ekonomi lainnya.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Alasan Sandiaga Uno Dukung Kereta Cepat Jakarta-Surabaya...