Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Penyebab Dollar AS Menguat, Salah Satunya Kepercayaan Ekonomi Dunia ke US Dollar

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 60 poin ke level Rp 15.889 per dollar Amerika Serikat pada perdagangan Jumat sore, 20 Oktober 2023. Sebelumnya, rupiah sempat melemah 80 poin di level Rp 15.815 per dolar AS.

Pelemahan kurs rupiah dipengaruhi US dollar yang terus menguat. Kondisi ini menyusul penjualan ritel AS yang naik 0,7 persen month to month dengan ekspektasi 0,3 persen. Kemudian naik 3,8 persen year on year dengan ekspektasi 1,5 persen.

Menanggapi melemahnya kurs rupiah seiring menguatnya dolar AS tersebut. Lantas, apa penyebab menguatnya kurs US dollar?

1. Kepercayaan ekonomi dunia terhadap US dollar

Menguatnya dolar disebabkan rasa kepercayaan Investor internasional kepada mata uang dolar AS. Dikutip dari aljazeera.com, perekonomian AS dipandang lebih kuat daripada perekonomian Inggris dan negara eropa lainnya saat resesi.

Perekonomian AS yang kuat dan besar juga menjadikannya sebagai safe haven bagi investor global. Bahkan, dolar AS menjadi pilihan teraman jika terjadi ketidakpastian ekonomi global, termasuk selama invasi Rusia ke Ukraina.

2. Kenaikan suku bunga

Masih menilik sumber yang sama, penguatan dolar AS juga disebabkan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS. Mereka melakukannya untuk menaikkan biaya pinjaman dalam upaya mengendalikan inflasi yang melonjak.

Dalam kondisi ini, para deposan di bank-bank AS mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi. Begitu pula para investor akan semakin terdorong untuk menukar mata uang lain dengan dolar, sehingga mendorong kenaikan harga greenback.

Kenaikan suku bunga AS yang melonjak di antara bank sentral lain mempertahankan atau menurunkan suku bunganya, menjadi perhatian investor internasional. Mereka akan menanam sahamnya ke dolar AS mengingat pengembalian tabungan AS lebih untung dibandingkan di negara lain.  

3. Banyaknya permintaan dolar

Dikutip dari investopedia.com, permintaan dolar dapat mempengaruhi nilai dolar. Permintaan dolar yang tinggi akan menaikkan nilai dolar. Sebaliknya, jika permintaan menurun maka nilainya pun menurun.

Umumnya, peningkatan permintaan jumlah dolar dipengaruhi oleh kegiatan ekspor. Pasalnya, pelanggan AS harus membayar barang dan jasa dalam dolar. Mereka harus mengubah mata uang lokal sendiri untuk membeli dolar guna melakukan pembayaran.

4. Mata uang cadangan dunia

Menjadi cadangan mata uang dunia juga menjadi alasan penguatan dollar AS. Dalam hal ini, pihak internasional, seperti warga negara asing, bank sentral asing, atau lembaga keuangan asing meminta lebih banyak dolar. Keinginan ini muncul untuk mengantisipasi kemerosotan ekonomi global. Termasuk perang di Ukraina yang mengakibatkan resesi global, dikutip dari forbes.com.

Pilihan editor: Mengenal Dedolarisasi, Apa Keuntungannya Bagi Indonesia?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

4 jam lalu

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Dado Ruvic
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.


Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

8 jam lalu

Sejumlah tentara dan aparat kepolisian Somalia, melihat Hassan Hanafi yang diikat di sebuah tiang jelang jalani hukuman mati di Akademi Kepolisian General Kahiye di Mogadishu, Somalia, 11 April 2016. Hassan Hanafi terbukti membantu kelompok militan al-Shabab untuk mengidentifikasi sasaran-sasaran di kalangan jurnalis antara tahun 2007-2011. REUTERS
Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan


Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

10 jam lalu

Seorang pejabat meluncur ke bawah tali saat penggerebekan helikopter terhadap kapal MSC Aries di laut dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis pada 13 April 2024. Video diperoleh Reuters/via REUTERS
Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.


3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

11 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok


Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

20 jam lalu

Open Arms, kapal penyelamat milik LSM Spanyol, berangkat dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Larnaca, Siprus, pada 12 Maret 2024. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat


Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

21 jam lalu

Seorang tentara AS mengambil foto pengiriman tank Abrams M1A1 buatan AS pertama yang tiba di negara itu berdasarkan kesepakatan yang diselesaikan pada tahun 2022, di pelabuhan di Szczecin, Polandia, 28 Juni 2023. Cezary Aszkielowicz/ Agencja Wyborcza .pl melalui REUTERS
Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

21 jam lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam


Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza