TEMPO.CO, Jakarta - Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan mengenai target investasi Rp 1.650 triliun pada 2024.
Ia menyebutkan angka target penanaman modal itu telah diputuskan dalam rapat terbatas alias Ratas Pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2024 pada Februari lalu. Hal tersebut juga telah dibahas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Seluruh pihak diharapkan dapat bersinergi dan memberi kontribusi yang terbaik dalam menghadapi berbagai tantangan global yang tidak mudah," kata Airlangga dalam keterangan resminya pada Sabtu, 21 Oktober 2023.
Tantangan global itu mulai dari risiko pertumbuhan ekonomi Cina yang melemah, harga komoditas yang volatile, geopolitik perang Ukraina-Rusia dan konflik Palestina-Israel, fragmentasi ekonomi (antitesis dari integrasi ekonomi), ancaman El Nino dan perubahan iklim, risiko debt-distress, kontraksi PMI Manufaktur global, serta meningkatnya harga minyak dunia.
"Pertumbuhan ekonomi global masih lemah dan melambat serta tidak merata, tahun 2023 diperkirakan hanya tumbuh 2,9 persen dan 2024 menurun ke 2,8 persen," tutur Airlangga.
Kondisi perlambatan ekonomi global ini akan meningkatkan risiko terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2023. Untuk 2024, lanjut dia, peningkatan risiko global diperkirakan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mampu mencapai 5,2 persen.
Meski begitu, Kemenko Perekonomian mencatat Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang baik. Ihwalnya, pertumbuhan ekonomi nasional berasa di atas 5 persen selama tujuh triwulan berturut-turut.
Inflasi Indonesia pada September 2023 juga terjaga di level 2,28 persen secara tahunan (yoy) dan menjadi yang terendah sejak Februari 2022.
Selain itu, PMI Manufaktur masih terus di level ekspansif, optimisme masyarakat dari sisi IKK masih cukup tinggi, Indeks Penjualan Riil masih tumbuh positif, dan Neraca Perdagangan pada September 2023 yang masih surplus sebesar US$ 3,42 miliar.
“Perlambatan ekonomi dunia dan berbagai risiko serta ketidakpastian global, berpotensi akan meningkatkan risiko bagi pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2023 dan di tahun 2024,” ungkap Airlangga Hartarto.
Untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3 persen yoy pada 2023, lanjut dia, diperkirakan butuh investasi sebesar Rp 6.189,10 triliun. Adapun mayoritas porsi investasi dari masyarakat sebesar 84,7 persen, kemudian dari Pemerintah sebesar 9,7 persen, dan sisanya dari Badan Usaha Milik Pemerintah.
Selanjutnya: Adapun untuk meraih target pertumbuhan ...